Berkisah tentang mimpi orang-orang hebat, Soekarno, Hatta, Syahrir, Tan Malaka, sampai Habibie.
Bekisah tentang tekad bulat, Lalana, Che Guevara, Nelson Mandela, sampai Muhammad Ali.
Berkisah tentang Nabi Muhammad, tentang para sahabat sampai pada kekuasaan Islam
Berkisah tentang mimpi, Pramodya, Buya Hamka Sampai tere liye.
Sore itu menjadi pembakar semangat ketika pertanyaanku menembus jantung-jantung mereka " apa mimpi kalian wahai adik-adikku?"
Jadi guru, Polisi, PNS, Penulis, jadi orang kaya dan berguna bagi orang tua adalah mimpi mereka.
Bahkan, mimpi membagiakan orang tua menjadi tetesan air mata senja waktu itu. masa lalu kelam orang tua mereka yang tidak bersekolah dan berprofesi sebagai seorang petani telah termainsed di dalam diri masing-masing bahwa lewat sekolah mereka ingin membuktikan diri. Ternyata mereka masih bermimpi
***
Lantas apakah mereka masih bermimpi yang sama? Semenjak perbincangan beberapa tahun lalu itu?
Setelah lama tidak menginjakan kaki di tanah ini, segalanya berubah. Pantai-pantai mengalami abrasi, karang-karang menjadi rusak karena gencarnya pembangunan. Talud - talud di bangun untuk membendung kuatnya ombak. Sedangkan pasir-pasir tinggal sejengkal.
Anak-anak lebih banyak di tempat wifi, berkutat dengan Handpone berseluncur dengan dunia maya. Dan pantai-pantai hanya menjadi tempat pembuangan sampah.