Mohon tunggu...
Ohahauni Buulolo
Ohahauni Buulolo Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pelayanan Sosial

Takut akan TUHAN adalah Permulaan Pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Teori Belajar Behaviorisme B.F. Skinner Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen

24 Maret 2024   00:56 Diperbarui: 24 Maret 2024   01:06 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

       Behaviorisme muncul sebagai kritik lebih janjut dari strukturalisme Wundt. Meskipun didasari pandangan dan studi ilmiah dari Rusia dan berkembang di Amerika Serikat hal ini merupakan kelajutan dari aliran spikologi fungsionalisme. Skinner adalah tokoh dalam kondisioning opera seperti halnya Thorndike, sedangkan Pavlov adalah tokoh dalam kondisioning klasik.[5] Pada tahun 1958, behaviorisme Skinnerian mendirikan Jurnal of experimental Analysis of Behaviorisme, hal ini bertujuan untuk merespon pada tuntutan-tuntutan tak tertulis dari jurnal-jurnal psikologi jalur utama untuk masalah analisis dan ukuran sampel subjek. Analisis didirikan sebagai sebuah saluran bagi riset modifikasi perilaku sebuah bidang terapan yang tumbuh dari psikologi Skinner. Pendekatan behavioris modern terhadap pembelajaran muncul dari karya-karya ilmiah Skinner dan pengikutnya, yang menekankan pentingnya anteseden dan konsekuensi dalam mengubah perilaku, fokus dari perspektif ini jelas terarah. Teori behaviorisme ialah pembelajaran menekankan perubahan pada perilaku, kecakapan dan kebiasaan pada perilaku. Pembelajaran didefinisikan sebagai perubahan pada perilaku yang disebabkan oleh pengalaman.

       Teori behaviorisme dalam pembelajaran dapat digunakan untuk melatih refleks-refleks sedemikian rupa sehingga menjadi suatu kebiasaan yang dikuasai individu. Artinya suatu pembelajaran harus dapat melatih individu dengan menggunakan stimulus dan respon sehingga hasil dari belajar tersebut merupakan sesuatu yang dapat dikuasai oleh siswa. Teori belajar behaviorsime pada dasarnya digunakan untuk membantu suatu pembelajaran sehingga dari pembelajaran tersebut dapat membentuk perilaku murid yang baik dan diinginkan.

        Behaviorisme berasal dari bahasa inggris behavior yang berarti cara bertingkah laku atau tingkah laku. Behaviorisme merupakan aliran psikologi yang memusatkan perhatian dan studinya pada perilaku dan mempergunakannya sebagai dasar untuk membangun teori-teori tanpa mengacu kepada pengalaman dan kesadaran manusia. Prinsip kerjanya yang pokok adalah Rangsangan, stimuli, dan tanggapan, response.[6] Teorinya adalah perilaku dapat diukur berdasarkan rangsangan yang diberikan dan tanggapan yang dimunculkan. Menurut Skinner behaviorisme adalah: "Behavior is behavior of an individual Which Acheves its effect on the world through someone elses behavior." (perilaku individu yang mencapai pengaruhnya terhadap dunia melalui perilaku orang lain)[7]

Kehidupan B.F. Skinner

       Skinner memiliki nama lengkap Burrhus Frederic dan lahir pada 20 Maret 1904 di Susquehanna, Pennesylvania dia mengingat lingkungan masa kecilnya yang penuh kasih sayang dan stabil. Mengenyam Pendidikan disebuah SMA kecil yang sama dengan tempat persekolahan kedua orang tuanya: hanya ada tujuh siswa lainnya di dalam kelas kelulusan Skenner. Waktu kecil ia sangat tertarik untuk membuat benda: grobak, rakit, model pesawat, Meriam uap untuk menembak kentang dan menyumbat wortel di atas atap dan menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk membuat mesin yang dapat bergerak terus-menerus. Yang menarik pada Skenner, dia merefleksikan pengalaman-pengalaman awal hidupnya. Menurutnya hidup itu adalah hasil dari penguatan masa lalu.[8] Dia menyatakan bahwa hidupnya sama terencana dan teraturanya dengan sistemnya yang mendikte seluruh kehidupan manusia. 

       Ayahnya William Skinner adalah seorang pengacara dan politisi yang ternama, sementara ibunya Grace Mange Burrhus Skinner adalah ibu rumah tangga yang hanya merawat Skinner dan adiknya. Skinner tumbuh besar dalam sebuah rumah yang nyaman dan bahagia. Keluarga Skinner termasuk berstatus ekonomi kelas menengah ke atas. Mulai dari rumah itulah kedua orang tuanya mengajarkan nilai-nilai dari control diri, kejujuran dan kerja keras. Keluarga Skinner merupakan penganut Agama Kristen aliran Presbitarian, namun Skinner mulai kehilangan keyakinannya pada saat sekolah menengah atas, kemudian tidak pernah lagi mempraktekan kegiatan keagamaan tersebut.[9] Pada tahun 1921, Skinner tertarik untuk menjadi seorang penulis profesional. Ketika Skinner tamat dari sekolah menengah, keluarganya pindah ke Scranton, Pennsylvania. 

       Ketika Skinner masuk ke Perguruan Tinggi Hamilton, sebuah sekolah kesenian liberal di Cliton, New York. Setelah mendapatkan gelar sarjana muda di Inggris, Skinner menyadari ambisinya untuk menjadi seorang penulis yang kreatif. Burrhus menerima gelar BA-nya dalam bidang bahasa Inggris dari Hamillton College, Negara bagian New York. Pada tahun 1926, Saat itu Skinner memutuskan untuk menuntut ilmu ke Harvard dan mengikuti program graduate untuk psikologi yang sangat sulit untuk dipelajarinya di College. Skinner memperoleh gelar Ph.D nya pada tahun 1931, dan lima tahun setelah memperoleh gelar doktor, ia bekerja di laboratorium Crozier, milik Biology Exsperimental terkenal W.J. Crozier. Dimana selama tiga tahun diantaranya Skinner menjadi Junior Fellow, yaitu suatu jabatan yang sangat bergengsi di Harvard bagi seorang sarjana yang masih muda.

Metode behaviorisme B.F. Skinner

       Menurut Skinner Behaviorisme adalah: "Behavior is behavior of an individual Which Acheves its effect on the world through someone elses behavio[10] (Behavior adalah perilaku individu yang perilakunya dipengaruhi atas perilaku orang lain). Menurut Skinner Behavior adalah segala perilaku yang dasar melakukannya ialah dari stimulus yang diberikan oleh orang lain dan perilaku yang ditimbulkan karena pengaruh stimulus disebut respons.

       Behaviorisme Skinner diperuntukan bagi studi tentang respon. Skinner lebih peduli pada cara menggambarkan dari pada menjelaskan perilaku.[11] Artinya bahwa riset Skinner hanya berhubungan dengan perilaku yang dapat diobservasi, dengan demikian bisa di simpulkan bahwa Skinner tidak suka menggunakan teori spekulatif soal apa yang mungkin terjadi di dalam organisme seseorang. Teorinya tidak melibatkan presumsi mengenai entitas internal, apakah variabel-variabel antara, dorongan, atau pun proses-proses psikologi, mungkin terjadi proses stimulus dan respon bukanlah sebagai data objektif yang ditangani oleh para behaviorisme Skinnerian, hal karena kaum Skennerian lebih mengutamakan metode "empiris"

       Skinner mengatakan bahwa organisme manusia dikontrol dan dioperasikan oleh kekuatan-kekuatan di dalam lingkungan, dunia eksternal, dan bukan kekuatan-kekuatan di luar diri mereka.[12] Perhatikan, disini Skinner tidak mempertanyakan eksistensi internal secara fisiologis atas kondisi mental. Jadi yang disangkalnya adalah kegunaannya di dalam studi ilmiah perilaku. Berbeda dengan teori psikologi yang seangkatan dengannya, Skinner menggap tidak perlu banyak objek serta tidak membuat perbandingan statistic antara respon rata-rata dalam obejk kelompok. Metode Skinner ini sangat relevan sekali dalam pendidikan agama Kristen dalam membangun mental dan moral peserta didik, sebab hal ini tidak mengacu kepada teoritis dalam membentuk karakter murid, melainkan lebih melihat dan menggambarkan keadaan orang tersebut dalam lingkungan dan diri orang tersebut. Behaviorisme memandang bahwa ketika manusia dilahirkan didunia, manusia tidak memiliki bakat apapun dalam dirinya sehingga yang membuat perilakunya ialah lingkungannya dari apa yang dilihat didengar serta dirasakan akan menjadi perilakunya. Jadi jika lingkungan buruk maka buruk pula perilaku manusia tersebut dan begitupun sebaliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun