"Tidak ji, Puang. Adaji rokokku"
Segera Aco mengambil rokok di sakunya lalu menaruhnya di meja.
"Oh, adaji rokokmu, mintaka pade nah"
Puang Puji cengengesan sembari mengambil sebatang rokok dari bungkusan rokok Aco.
"Coba ko bilang tidak ada, bertambahmi rokokmu satu bungkus"
Ujar Puang Puji sembari membakar tembakau di sela jarinya.
Aco hanya menahan tawa, takut menyinggung neneknya. Ia mengambil sebatang rokok juga untuk di nikmati. Sudah lama ia tidak duduk bersama neneknya itu dengan suasana santai seperti ini. Neneknya sulit untuk di temui. Puang Puji biasa mengurung diri, sibuk beribadah ketimbang keluar kamar seperti hari ini.
"Aco, kau kan cucuku"
Puang Puji angkat bicara. Mengoyak keheningan di antara mereka.
"Iye, Puang"
"Selama ini, terutama baru-baru tadi, apa alasanmu bikinkan ka kopi tiap kali kusuruh?"