Sekilas kedua bunga ini memang tampak mirip, tapi terlihat perbedaanyang mencolok dari kedua kelopaknya. Anggrek hitam Kalimantan memiliki corakberwarna hijau. Beda halnya dengan anggrek hitam Papua, bunga ini memilikiwarna yang lebih elegan dan terkesan lebih berani. Pada alam liar, anggrek hitamKalimantan biasa hidup di pepohonan tua yang berada di sekitar pantai ataurawa, dengan durasi mekar selama 5 sampai 6 hari.Berbeda dengan anggrek hitam Papua, tanaman yang dijuluki sebagai Flame of Irian ini memang tumbuh pada dataran rendah yang bersuhu sekitar 30-35derajat Celsius dan memiliki masa mekar 3-5 kali dalam satu bulan. Bunga eksotikini bisa tumbuh hingga mencapai 40-60 cm dan tumbuh merambat di pepohonanyang bisa mencapai 5 meter tingginya. Selain itu, bunga anggrek hitam Kalimantan memiliki aroma yang sama seperti bunga anggrek pada umumnya,sedangkan untuk bunga anggrek hitam Papua memiliki bau yang lebih semerbakdan memiliki bau khas unik yang hanya dimiliki anggrek hitam Papua ini (Kusuma, 2019).
Syarat Tumbuh Anggrek Hitam
Anggrek Hitam tergolong anggrek epifit karena hidup menumpang pada inang(batang pohon). Umumnya tanaman ini dapat dijumpai pada pohon-pohon dekatsungai di hutan primer yang memiliki kelembaban yang relatif tinggi. Kelembaban nisbi (RH) yang paling baik untuk tanaman ini berkisar 60%-85%. Daerah tumbuh yang optimal untuk tanaman ini bisa di dataran rendah maupun daerah denganketinggian 1.000-1.500 meter di atas permukaan laut.
Anggrek Hitam adalah jenis anggrek yang hanya bisa ditemui di beberapa daerahdi Kalimantan. Sebarannya meliputi Kalimantan, Semenanjung Malaya dan Sumatra.Habitat alami dari tanaman ini semakin menipis akibat berkurangnya hutan di Kalimantan. Namun, tanaman ini masih bisa dijumpai di kawasan Cagar Alam KersikLuway, Kalimantan Timur. Umumnya, bunga ini tumbuh di batang kayu pohon, tapiada beberapa juga yang tumbuh di batang kayu yang rebah di tanah. Pada bulanOktober sampai Desember atau musim berbunga, ratusan Anggrek Hitam di cagaralam ini akan mekar dan dapat dinikmati keindahannya (Sihotang, 2022).
Persebaran Anggrek Hitam di Kalimantan
Anggrek hitam (Coelogyne pandurata) merupakan spesies endemik yang tersebar luas di hutan-hutan primer Kalimantan dan daerah sekitarnya dengan kondisi yang sangat spesifik: kelembapan tinggi, intensitas cahaya rendah hingga sedang, dan suhu yang relatif stabil. Di habitat alaminya, anggrek ini tumbuh di daerah yang berada di ketinggian 200-500 meter di atas permukaan laut, khususnya pada pohon-pohon hutan tropis basah yang menyediakan keteduhan dan kelembapan optimal untuk menunjang pertumbuhan anggrek inidaan anggrek hitam sangat bergantung pada ekosistem hutan hujan tropis yang lebat, di mana kondisi mikroklimat mendukung kebutuhan spesifiknya. Namun, aktivitas manusia seperti pembukaan lahan untuk perkebunan dan pemukiman telah menyebabkan fragmentasi hutan, yang secara signifikan membatasi persebaran spesies ini. Selain itu, kebakaran hutan, baik yang terjadi secara alami maupun karena ulah manusia, mengurangi jumlah habitat yang cocok untuk anggrek hitam.
Karakteristik Iklim Yang Unik Di Wilayah Hidup Anggrek Hitam
Anggrek hitam (Coelogyne pandurata) hidup di daerah pegunungan yang lembab dan sejuk. Anggrek hitam merupakan flora endemik langka Indonesia yang hanya bisa ditemukan di Kalimantan Timur dan Papua (https://dlh.kalselprov.go.id/web/coelogyne-pandurata/#:~:text=Anggrek%20hitam%20berasal%20dari%20Asia,lembab%20dengan%20suhu%20yang%20sejuk).
Karakteristik iklim yang mendukung hidup anggrek hitam sangat terkait dengan distribusi curah hujan yang cukup tinggi dan terdistribusi merata sepanjang tahun. Curah hujan yang konsisten ini sangat penting untuk memastikan kelembapan tanah dan udara yang diperlukan bagi pertumbuhan anggrek, mengingat tanaman ini sangat rentan terhadap kekeringan. Oleh karena itu, anggrek hitam hanya dapat tumbuh dengan optimal di wilayah yang memiliki musim hujan yang panjang dan tidak ada periode kekeringan yang signifikan.
Selain itu, iklim yang sejuk dan lembap ini juga menciptakan kondisi yang ideal bagi anggrek hitam untuk bertahan hidup. Tanaman ini tumbuh subur di bawah naungan pohon besar dalam ekosistem hutan hujan tropis yang rimbun, yang melindunginya dari paparan sinar matahari langsung yang dapat mengeringkan tanaman. Tanah yang kaya bahan organik di sekitar akar juga membantu menjaga kelembapan dan menyediakan nutrisi yang diperlukan anggrek hitam.
Namun, perubahan iklim yang semakin tidak terduga, seperti peningkatan suhu rata-rata dan perubahan pola curah hujan, dapat mengancam keberlangsungan hidup anggrek hitam. Misalnya, jika musim kemarau menjadi lebih panjang dan curah hujan semakin tidak menentu, tanaman ini akan kesulitan mempertahankan kelembapan yang diperlukan untuk bertahan hidup. Di samping itu, perusakan habitat alami akibat deforestasi untuk pertanian dan pengembangan lahan juga semakin mempersempit area persebaran anggrek hitam.