Dalam timbunan asa
Biarkan mata kita tetap terbuka
Pelan-pelan membangunkan nurani yang terlelap
Menghilangkan pikiran yang kotor
Menerbangkan rasa hati yang bernoda
Kawan,
Lihatlah dunia ini
Berputar tiada henti
Memeningkan kehidupan
Dan memabukkan nurani
Telah menggoyahkan kaki manusia
Tiada lagi berjalan dengan lurus
Melangkah mencari bahagia
Dibawah terang mentari
Mengejar kuasa dan menjaring kekayaan
Giat mengumpulkan dosa
Rajin menyebarkan derita
Angin berhembus menerbangkan doa
Menguap perasaan seperti air mata
Kering terbawa angin duka
Terangkat kepala mencari kenangan di langit
Melihat awan berarak meninggalkan bayangan
Api peperangan tak manusiawi masih ada
Membakar hati dan jiwa
Menegakkan kebenaran dengan pikiran buta
Masih banyak kaki-kaki mengejar kebahagiaan semu
Dan lidah-lidah melantunkan doa kematian
Salju di ujung utara pun mencair
Terbakar oleh hati manusia
Kemanakah perginya nurani
Yang tergigit oleh politik
Dan tertelan dalam kegelapan oleh agama?
-Makassar, 21-2-2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H