Mohon tunggu...
Henry Winata
Henry Winata Mohon Tunggu... Pengacara - Hidup menikmati sastra

Bumi Angin Mamiri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Salam Kesadaran

7 Juli 2017   09:50 Diperbarui: 17 Juli 2017   09:46 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengagungkan Sengkuni

Melihat sumber mata air

Jiwa tua Pram pun merenung

Asa meminjam keinginan si Binatang Jalang

Berangan hidup kembali

Hendak menggores pena

Saat semua duduk menunggu Godot

Langit menakdirkan kecebong melompat

Lantang menggelegarkan kenyataan

Wong cilik pun pusing hilir mudik

Yang bermulut pedis menatap wajar kecebong melompat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun