Mohon tunggu...
ekki oddo
ekki oddo Mohon Tunggu... -

Alumnus Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara-Jakarta. Gemar menulis dan diskusi Lintas Agama dan Budaya. #Menjadikan-Dunia-Satu-Keluarga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hukuman Mati: Sebuah Kemunduran Moral?

12 September 2016   20:20 Diperbarui: 14 September 2016   08:22 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenyataan ini menunjukan bahwa kita mengalami kemunduran secara moral terutama dalam kaitannya dengan akan Hak Asasi Manusia. Hak yang diturunkan secara lahiriah dan tidak satupun yang dapat merebutnya termasuk orang tuanya. Salah-satu hak itu adalah hak untuk hidup. Dengan demikian, hukuman mati telah mencaplok bahkan mencabut hak asasi seseorang.

Dengan mempertimbangkan perkembangan kesadaran moral dan beberapa penolakan terhadap hukuman mati maka sejauh ini, kiranya kita belum dapat menemukan satu alasan sehingga hukuman mati itu dapat diterima baik secara hukum maupun moral. (Tulisan ini sudah dimuat di Qureta.com untuk tujuan perlombaan Essay bersama ICCR)

Sumber Gambar: www.coloribus.com
Sumber Gambar: www.coloribus.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun