Sebetulnya, ada beberapa alasan yang bisa disajikan. Namun, sesungguhnya tidak seberapa penting untuk mencari-cari alasan dalam suatu kesalahan – apalagi mencari orang untuk disalahkan. Tidaklah guna mencari-cari kambing hitam, sebab saya membatasi konsumsi daging kambing, kalau sapi mungkin saya pertimbangkan. Yang, mungkin, kita butuhkan sekarang adalah terus bergerak maju untuk memperbaiki kesalahan yang telah terjadi - atau justru sekalian saja kita perbanyak kesalahan yang ada, biar makin mumet sejarah Indonesia. Untuk itu, solusi yang mungkin bisa diberikan saat kita telah menemukan fokus pencarian ini, kita hanya harus terus menelusuri dua nama yang telah ditemukan.
Satu hal yang harus kembali diingat, dua nama tersebut sebetulnya saling berhubungan yang, karenanya, pencarian keduanya sama-sama penting untuk dilakukan. Lalu, dari mana kita tahu keduanya saling terhubung? Di sini, penulis akan mengunggah ulang tangkapan layar yang telah penulis berikan pada tulisan sebelumnya - yang menjadi jalan untuk menghubungkan kedua nama tersebut:
Bersambung...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H