Mohon tunggu...
Ocyid
Ocyid Mohon Tunggu... Lainnya - In the Age of Information, being unknown is a privilege

Lun Yu 1.1: Sekalipun orang tidak mau tahu, tidak menyesali; bukankah ini sikap seorang Jun Zi - Kun Cu? - Lukas 12.57: Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar? - QS 8.22: Indeed, the worst of living creatures in the sight of Allāh are the deaf and dumb who do not use reason

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Indonesia Berdasarkan Buku Klasik (Bagian 5): Palembang dalam Catatan Ma Huan (Yingyai Shenglan)

3 Juli 2024   00:54 Diperbarui: 3 Juli 2024   00:54 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin, dan hanya sebatas kemungkinan, dapat dikatakan bahwa "embrio" negara ini terus berkembang selama lebih dari 1000 tahun hingga menjadi fetus dan, lalu, menjelma dalam perwujudannya yang sempurna, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia - alias negara ini. Mungkin, selama ini kita hanya fokus pada perbedaan-perbedaan saja, tetapi sejarah, dalam sunyinya, berkata lain...

Hubungan sejarah antara orang-orang yang berada di nusantara sebagaimana yang dijabarkan dalam tulisan ini, sesungguhnya juga masih belum menyentuh keterkaitan yang mendalam, sebab hubungan-hubungan ini sudah ada jauh sebelum keterangan-keterangan yang (saat ini) masih berkutat pada narasi kerajaan San-bo-tsai - khususnya setelah abad ke-10. Hubungan yang ada antara orang-orang Jawa dengan Sumatra, semisal, sebetulnya masih jauh lebih dalam lagi. 

Hanya saja, hubungan ini terentang cukup panjang dalam alur waktu, yang membuat hubungan ini tidak dapat diungkapkan dengan mudah - seperti hubungan yang hanya bisa kita temukan, simpulkan, lalu jabarkan dalam baris-baris tulisan-tulisan yang cukup panjang ini...

Kemungkinannya, banyak orang yang tidak menyadari bahwa kerajaan yang dikenal sebagai Sriwijaya, sebetulnya masih berhubungan dengan orang-orang Jawa Timur. Hubungan ini baru dapat diungkapkan melalui pemahaman terkait nama-nama yang digunakan. Akan tetapi, untuk memahami hubungan ini, kesalahpahaman-kesalahpahaman harus diluruskan terlebih dahulu. Seperti, kesalahpahaman terkait "letak" dari kerajaan San-bo-tsai yang telah kita lalui, yang sebetulnya mengarah ke Jambi, kesalahpahaman berikutnya yang harus kita lalui adalah memahami perbedaan antara Jambi dan Melayu secara historis. Dan, untuk itu, kita harus kembali menyusuri benang sejarah secara berurutan - yang kali ini akan menuntun kita pada monsieur George Cœdès, setidaknya sedekat-dekat peneliti terkait yang penulis bisa temukan...

Bersambung...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun