Mau jadi pacarku?
lucu sekali.... ucapmu bahkan tanpa ekspresi
hanya sedikit kernyit yang ku lihat berdiam di dahi
belum sempat ku jawab
ketika kau telah beranjak
mengartikan diam kita sebagai penolakan
dan kita sama-sama lari
aku heran..
aku beku saja dalam diam dan kau bertanya seperti tanpa tujuan
membiarkan angan bergerak liar mencari bentuknya sendiri
tanpa terikat oleh ruang
aku pikir aku mencintaimu...
sekali waktu kau bilang begitu
kali ini wajahmu begitu kuyu
begitu pun dengan semburat letih di wajah sendiriku
barangkali kau dan aku sudah sama-sama lelah
saling menghindar
babak belur terbentur ragu untuk bertemu
dalam satu ruang waktu
dan aku masih membisu
kau urung menjamah jemariku
berdiri saja di ujung pintu; menunggu
ku rasa kita harus mencoba!
kau seperti mulai putus asa
tak bisa lagi menyangkal bahwa jantung mu seirama milikku