Kemudian apabila kita asumsikan tidak ada penambahan lapangan pekerjaan dengan juga asumsi jumlah angkatan kerja yang dapat ditampung seluruh lapangan pekerjaan adalah sama dengan tahun 2024, maka jumlah pengangguran yang tercipta adalah sebesar 33% dari jumlah total penduduk usia kerja.Â
Potensi dan Tantangan
Berdasarkan data BPS terlihat dengan jelas bahwa terdapat peningkatan signifikan dalam jumlah angkatan kerja dan penurunan angka pengangguran. Ini mengindikasikan bahwa generasi muda, termasuk generasi Z, aktif terlibat dalam dunia kerja. Data menunjukkan bahwa generasi Z memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.Â
Sayangnya, persepsi publik yang seringkali keliru tentang generasi ini menjadi penghalang utama. Stigma negatif yang melekat pada mereka, seperti kurangnya kesabaran atau kesulitan beradaptasi, justru menghambat potensi mereka untuk berkarya dan berinovasi.Â
Dunia yang terus berubah menuntut generasi Z untuk terus beradaptasi. Teknologi memang menjadi sahabat mereka, namun mereka juga perlu menyadari bahwa kecakapan sosial dan emosional tetap menjadi kunci keberhasilan. Dunia kerja saat ini mengalami transformasi yang cepat. Keterampilan yang dibutuhkan di masa depan mungkin berbeda dengan keterampilan yang dibutuhkan saat ini. Generasi Z perlu terus belajar dan mengembangkan diri untuk dapat bersaing di pasar kerja yang dinamis.
Lalu, apakah Gen Z akan menjadi tonggak atau justru bom waktu bagi Indonesia?
Gen Z yang merupakan generasi yang mudah terombang-ambing sangat sering dikaitkan dengan generasi yang rentan untuk menyerah dan malas berusaha apabila diguncang masalah sedikit saja. Untuk memaksimalkan potensi generasi Z, sistem pendidikan dan pelatihan perlu disesuaikan dengan kebutuhan zaman.Â
Kurikulum harus lebih fleksibel, menekankan pada pengembangan soft skills seperti kepemimpinan, komunikasi, dan kerja sama tim, serta memberikan ruang bagi kreativitas dan inovasi. Selain itu, program magang dan pelatihan kerja perlu ditingkatkan untuk mempersiapkan generasi muda memasuki dunia kerja yang semakin kompetitif.Â
Pemerintah memiliki peran penting dalam menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan generasi Z. Misalnya dengan memberikan ruang bagi generasi Z untuk terlibat dalam pengambilan keputusan di berbagai tingkatan akan meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab mereka terhadap masa depan bangsa. Dengan potensi yang besar, mereka bisa menjadi tonggak kemajuan bangsa.Â
Namun, untuk mencapai hal tersebut, perlu adanya upaya bersama dari pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan generasi muda, orang tua, guru, dan tokoh masyarakat perlu menjadi role model yang baik bagi generasi Z.Â
Generasi Z bukanlah bom waktu, melainkan bahan bakar yang siap digunakan untuk kemajuan Indonesia. Dengan penanganan yang tepat, potensi besar generasi ini dapat dimaksimalkan untuk mewujudkan Indonesia maju 2045.