Mohon tunggu...
Octavia Samosir
Octavia Samosir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah seorang mahasiswi biasa di sebuah kampus di Tangerang Selatan.

Saya senang musik, kegiatan organisasi, dan juga kegiatan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gen Z: Tonggak Indonesia Maju atau Bom Waktu?

29 Juli 2024   11:18 Diperbarui: 29 Juli 2024   11:22 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Indonesia siap menjadi macan Asia Tenggara dan generasi Z adalah taringnya yang tajam, akankah ia menggigit ekornya sendiri?."

Tahukah Anda bahwa pada tahun 2045, lebih dari 70% penduduk Indonesia akan berada dalam usia produktif? Ini adalah kondisi bonus demografi yang kita miliki, sebuah potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan produktivitas nasional. 

Bayangkan, dengan jumlah penduduk usia kerja yang melimpah, Indonesia bisa menjadi kekuatan ekonomi baru di Asia Tenggara dan menjadi bagian dari kelompok negara maju yang mampu berdaya saing global. Sering dipertanyakan apakah Gen Z bisa mencapai mimpi negara ini dengan banyaknya populasi generasinya dan banyaknya juga hal-hal yang diceritakan di kalangan publik sebagai kelemahan dan kekurangan dari Gen Z itu sendiri.

Siapa itu Gen Z?

Lahir di era digital, Generasi Z adalah generasi yang lahir antara tahun 1997 sampai tahun 2012. Generasi ini tidak dapat terpisahkan dari gadget dan internet. Mereka memiliki karakteristik dan identitas yang khas di antara generasi lainnya karena dibentuk oleh interaksi mereka dengan teknologi sejak dini dan terbiasa dengan kondisi di mana informasi hanya satu klik jauhnya.

Karakteristik Gen Z

Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, Generasi Z adalah generasi yang sangat berbeda dan penuh dengan kejutan. Tumbuh di era digital, mereka lebih individualis, kreatif, dan sangat bersemangat untuk hal-hal baru. Namun, kebebasan yang mereka nikmati juga membawa tantangan, seperti kurangnya kesabaran/ cepat bosan, kurangnya kemampuan pengelolaan emosi, kurang berempati kepada sesama, terlalu pemilih, dan kesulitan membangun hubungan yang mendalam.

Kondisi Lapangan Pekerjaan di Indonesia

Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia yang siap berkontribusi dalam dunia kerja terus meningkat. Pada Februari 2024, tercatat sebanyak 214 juta jiwa penduduk berusia 15 tahun ke atas yang siap terjun ke lapangan kerja. Angka ini menunjukkan adanya potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. 

Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk usia kerja, angkatan kerja di Indonesia juga mengalami pertumbuhan yang positif. Pada periode yang sama, jumlah angkatan kerja mencapai 149,38 juta jiwa, selain itu juga terjadi penurunan angka pengangguran. Pada Februari 2024, hanya sekitar 5% dari total angkatan kerja yang masih mencari pekerjaan. (sumber: bps.go.id)

Dalam Buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2045, penduduk Indonesia pada 2045 diperkirakan berkisar antara 311--318,9 juta jiwa (sumber:bappenas.go.id). Dan apabila kita menggunakan perkiraan awal bahwa 70% dari total jumlah penduduk adalah Gen Z, maka jumlah penduduk usia kerja berada di angka 223 juta jiwa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun