Mohon tunggu...
Octavia Samosir
Octavia Samosir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah seorang mahasiswi biasa di sebuah kampus di Tangerang Selatan.

Saya senang musik, kegiatan organisasi, dan juga kegiatan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gen Z: Tonggak Indonesia Maju atau Bom Waktu?

29 Juli 2024   11:18 Diperbarui: 29 Juli 2024   11:22 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kemudian apabila kita asumsikan tidak ada penambahan lapangan pekerjaan dengan juga asumsi jumlah angkatan kerja yang dapat ditampung seluruh lapangan pekerjaan adalah sama dengan tahun 2024, maka jumlah pengangguran yang tercipta adalah sebesar 33% dari jumlah total penduduk usia kerja. 

Potensi dan Tantangan

Berdasarkan data BPS terlihat dengan jelas bahwa terdapat peningkatan signifikan dalam jumlah angkatan kerja dan penurunan angka pengangguran. Ini mengindikasikan bahwa generasi muda, termasuk generasi Z, aktif terlibat dalam dunia kerja. Data menunjukkan bahwa generasi Z memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Sayangnya, persepsi publik yang seringkali keliru tentang generasi ini menjadi penghalang utama. Stigma negatif yang melekat pada mereka, seperti kurangnya kesabaran atau kesulitan beradaptasi, justru menghambat potensi mereka untuk berkarya dan berinovasi. 

Dunia yang terus berubah menuntut generasi Z untuk terus beradaptasi. Teknologi memang menjadi sahabat mereka, namun mereka juga perlu menyadari bahwa kecakapan sosial dan emosional tetap menjadi kunci keberhasilan. Dunia kerja saat ini mengalami transformasi yang cepat. Keterampilan yang dibutuhkan di masa depan mungkin berbeda dengan keterampilan yang dibutuhkan saat ini. Generasi Z perlu terus belajar dan mengembangkan diri untuk dapat bersaing di pasar kerja yang dinamis.

Lalu, apakah Gen Z akan menjadi tonggak atau justru bom waktu bagi Indonesia?

Gen Z yang merupakan generasi yang mudah terombang-ambing sangat sering dikaitkan dengan generasi yang rentan untuk menyerah dan malas berusaha apabila diguncang masalah sedikit saja. Untuk memaksimalkan potensi generasi Z, sistem pendidikan dan pelatihan perlu disesuaikan dengan kebutuhan zaman. 

Kurikulum harus lebih fleksibel, menekankan pada pengembangan soft skills seperti kepemimpinan, komunikasi, dan kerja sama tim, serta memberikan ruang bagi kreativitas dan inovasi. Selain itu, program magang dan pelatihan kerja perlu ditingkatkan untuk mempersiapkan generasi muda memasuki dunia kerja yang semakin kompetitif. 

Pemerintah memiliki peran penting dalam menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan generasi Z. Misalnya dengan memberikan ruang bagi generasi Z untuk terlibat dalam pengambilan keputusan di berbagai tingkatan akan meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab mereka terhadap masa depan bangsa. Dengan potensi yang besar, mereka bisa menjadi tonggak kemajuan bangsa. 

Namun, untuk mencapai hal tersebut, perlu adanya upaya bersama dari pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan generasi muda, orang tua, guru, dan tokoh masyarakat perlu menjadi role model yang baik bagi generasi Z. 

Generasi Z bukanlah bom waktu, melainkan bahan bakar yang siap digunakan untuk kemajuan Indonesia. Dengan penanganan yang tepat, potensi besar generasi ini dapat dimaksimalkan untuk mewujudkan Indonesia maju 2045.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun