Tapi kini tak saatnya lagi berdebat antar setiap pihak. Yang lebih penting adalah menumbuhkan peran yang terus menerus tanpa hentinya di dalam setiap pribadi kita baik dari murid, guru, terkhusus orang tua.Â
Peran menjadi orangtualah yang dapat mengubah keadaan ini. Dengan peran menjadi wakil Sang Pencipta, maka orang tua akan melihat anak sebagai titipin Sang Pencipta yang dipercayakan kepadanya untuk dipelihara dan dididik dengan benar.Â
Kepercayaan ini adalah hal yang paling penting. Tidak ada sesuatu yang lain lebih penting daripada anak kita. Karena anak adalah harta orang tua secara pibadi yang juga harus dipertanggung-jawabkan kepada Pencipta. Bukankah ini selaras dengan jiwa kurikulum 2013 yang juga memfokuskan pentingnya pendidikan karakter?
Ya, benar gelisah zamanpun terasa terus meluncur begitu cepat bagai anak panah. Semua terasa sulit bahkan tidak gampang dibendung, namun hanya orang tua yang menyadari perannya sebagai wakil Sang Pencipta yang dapat melakukannya, seperti halnya si Kartini. Seperti semua ibu bahkan semua orang bisa menjadi Kartini dan Kartono tanpa henti. Percayalah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H