Percepatan transformasi digital di Indonesia harus diimbangi dengan pendekatan yang lebih manusiawi. Jika QRIS dipaksakan tanpa solusi bagi mereka yang masih bergantung pada uang tunai, maka teknologi ini justru bisa menciptakan kesulitan baru.Â
Inklusi keuangan harus berarti memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat, bukan malah membatasi pilihan mereka.
Pada akhirnya, QRIS adalah alat, bukan tujuan. Digitalisasi seharusnya mempermudah hidup, bukan menambah beban bagi mereka yang kesulitan beradaptasi.
Jika QRIS benar-benar ingin diterima oleh semua lapisan masyarakat, maka pendekatan yang lebih fleksibel dan inklusif harus menjadi prioritas utama.
Sebagai konsumen, kita juga perlu kritis dalam menyikapi tren ini. Apakah digitalisasi transaksi benar-benar membawa manfaat bagi semua, atau hanya menguntungkan segelintir pihak?Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI