Masyarakat lokal juga memiliki peran kunci dalam melindungi kawasan karst. Dengan keterlibatan aktif mereka, pengelolaan kawasan dapat berjalan lebih efektif.Â
Melalui edukasi lingkungan, masyarakat dapat lebih memahami nilai penting kawasan karst, baik sebagai sumber daya alam maupun sebagai warisan budaya.Â
Mereka juga dapat menjadi mitra pemerintah dalam mengawasi dan melaporkan aktivitas yang merusak lingkungan.Â
Selain itu, program-program yang mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat, seperti pelatihan ekowisata atau pengolahan produk lokal, dapat membantu mengurangi ketergantungan pada eksploitasi sumber daya alam.
Untuk memperkuat upaya konservasi, pemerintah perlu menerapkan kebijakan yang lebih tegas dan komprehensif. Penetapan zona larangan pembangunan di area karst yang kritis adalah langkah awal yang penting.Â
Pariwisata dan Kajian LingkunganÂ
Selain itu, izin pembangunan harus melalui proses yang transparan dan melibatkan kajian lingkungan yang mendalam.Â
Pengawasan terhadap aktivitas di lapangan juga harus ditingkatkan, termasuk memberikan sanksi tegas bagi pihak-pihak yang melanggar aturan. Dengan regulasi yang jelas dan konsisten, kawasan karst dapat terlindungi dari ancaman eksploitasi.
Di tingkat nasional, kawasan karst Gunungkidul harus diakui sebagai bagian dari strategi mitigasi perubahan iklim.Â
Negara-negara seperti China telah menunjukkan bagaimana karst dapat digunakan sebagai media penyerap karbon yang efektif.Â
Indonesia, dengan luas kawasan karst yang signifikan, memiliki potensi besar untuk mengembangkan fungsi ini. Langkah ini memerlukan komitmen politik yang kuat, termasuk alokasi anggaran untuk penelitian dan pengelolaan kawasan karst.