Selain jumlah dan kebersihan, desain toilet juga perlu diperhatikan. Toilet yang ramah disabilitas menunjukkan inklusivitas sekolah terhadap semua siswa.Â
Penempatan toilet yang strategis, mudah diakses tanpa mengganggu aktivitas belajar, juga menjadi aspek penting.
Transformasi sekolah memang sering dianggap sebagai perubahan besar yang memerlukan dana besar. Namun, langkah kecil seperti memperbaiki fasilitas toilet sebenarnya memiliki dampak yang signifikan.Â
Ini adalah investasi sederhana dengan manfaat besar bagi kenyamanan dan kesejahteraan siswa.
Meningkatkan kualitas toilet juga dapat membangun karakter siswa.Â
Dengan melibatkan siswa dalam menjaga kebersihan toilet, mereka belajar tanggung jawab, kerja sama, dan rasa hormat terhadap fasilitas umum. Ini adalah pembelajaran hidup yang tidak kalah penting dari pelajaran di kelas.
Pelajar Pancasila dalam Menjaga Kebersihan Toilet Sekolah
Pelajar Pancasila adalah profil yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia untuk membentuk karakter bangsa yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila.Â
Gotong royong adalah semangat saling membantu dan bekerja sama untuk kepentingan bersama, yang sangat relevan dengan upaya menjaga kebersihan fasilitas sekolah, terutama toilet.Â
Sebagai bagian dari nilai-nilai Pancasila, gotong royong mengajarkan pentingnya bekerja sama dalam menjaga fasilitas umum dan memastikan kenyamanan serta kesehatan bagi seluruh warga sekolah.
Dalam konteks kebersihan toilet sekolah, gotong royong tidak hanya menjadi tugas pihak sekolah atau petugas kebersihan, tetapi juga tanggung jawab bersama. Â Siswa, guru, dan staf sekolah harus bekerja sama menjaga kebersihan dan merawat fasilitas tersebut.Â