Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pilkada 2024: Menakar Peran Serta Pemilih dalam Pesta Demokrasi

29 November 2024   05:06 Diperbarui: 29 November 2024   06:22 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Warga menyalurkan hak suaranya dalam pemilihan umum (Sumber: siplawfirm.id)

Aspirasi rakyat menjadi teredam oleh dominasi figur-figur besar yang membawa pengaruh masif.

Ketimpangan proses pemilihan membuat banyak rakyat merasa kehilangan haknya untuk menentukan masa depan daerah mereka. 

Pemilih yang seharusnya menjadi pusat demokrasi justru merasakan ketidakadilan, karena suara mereka tidak cukup berharga dalam sistem yang didominasi oleh kekuatan finansial dan kekuasaan.

Ancaman terhadap Demokrasi 

Aristoteles juga memiliki beberapa pandangan menarik tentang demokrasi, yang tampaknya relevan dengan kondisi saat ini. 

Ia mengingatkan bahwa demokrasi dapat menjadi buruk jika kebanyakan rakyat tidak berpendidikan dan tidak memiliki pengetahuan yang memadai. 

Dalam situasi ini, keputusan yang diambil sering kali tidak mencerminkan kepentingan umum, melainkan didasarkan pada kebingungan atau manipulasi. 

Selain itu, Aristoteles juga berpendapat bahwa demokrasi dapat menjadi buruk jika pemerintahan dikuasai oleh kaum miskin yang besar. Akibatnya pemerintahan cenderung mudah jatuh pada logika kerumunan yang mengutamakan emosi daripada rasionalitas.

Lebih jauh lagi, Aristoteles memperingatkan bahaya ketika demokrasi dikuasai oleh segelintir oligarki. 

Perlunya Supremasi Hukum

Ketika kekuasaan terkonsentrasi pada segelintir orang kaya, proses pengambilan keputusan sering kali tidak mencerminkan keadilan, melainkan hanya melayani kepentingan golongan tertentu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun