Dalam demokrasi yang sehat, seharusnya kandidat yang terpilih adalah hasil dari proses politik yang bersih, tanpa campur tangan dari kekuasaan eksekutif yang berpotensi memberi keuntungan yang tidak adil bagi pihak tertentu.
Kekuasaan Politik Berlebihan
Dalam beberapa daerah, dukungan langsung atau tidak langsungnya kepada calon-calon kepala daerah tertentu dikritik oleh banyak pihak sebagai bentuk intervensi yang mengarah pada penguatan kekuasaan politik yang berlebihan.Â
Para pesaing calon yang didukung Prabowo seringkali merasa terkekang dalam berkompetisi, karena dianggap memiliki akses yang lebih besar terhadap sumber daya dan dukungan politik yang sangat berpengaruh.Â
Intervensi politik semacam ini sangat mungkin untuk menciptakan ketidaksetaraan dalam proses demokrasi, di mana calon yang tidak memiliki hubungan kuat dengan kekuasaan sulit untuk bersaing secara adil.
Meskipun dukungan politik dari pemimpin negara atau tokoh berpengaruh dapat menjadi hal yang sah, pengaruh semacam ini harus dipertanyakan dalam konteks kualitas demokrasi yang sejati.Â
Penyalahgunaan kekuasaan, politisasi birokrasi, dan ketimpangan dalam distribusi sumber daya politik menjadi isu-isu besar yang mengancam integritas sistem pemilu kita.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H