Seharusnya, gereja sebagai tubuh Kristus memerlukan pemimpin yang rendah hati, yang lebih mementingkan pelayanan daripada jabatan.Â
Pemimpin seperti ini tidak akan terjebak dalam ambisi pribadi, melainkan akan berfokus pada visi gereja yang lebih besar.Â
Memberdayakan orang lain
Dalam menjalankan pelayanan, pemimpin yang rendah hati akan selalu mencari cara untuk memberdayakan orang lain dan memberikan ruang bagi orang lain untuk berkembang.
Dalam konteks ini, penting bagi gereja untuk memiliki mekanisme yang transparan dalam pengambilan keputusan dan penyusunan AD ART.Â
Semua anggota gereja, tidak hanya pemimpin, harus dilibatkan dalam proses ini, agar gereja dapat berjalan dengan prinsip-prinsip yang benar dan adil.Â
Perlunya Gereja yang Sehat
Gereja akan menjadi tempat yang sehat, harmonis, dan berorientasi pada pelayanan, bukan pada kekuasaan atau status.
Pemimpin yang sejati adalah mereka yang tidak memandang jabatan sebagai sesuatu yang harus dikuasai, melainkan sebagai tanggung jawab untuk melayani dengan sepenuh hati.Â
Gereja yang dipimpin oleh individu-individu yang rendah hati akan tumbuh menjadi gereja yang tidak hanya kuat dalam pelayanan, tetapi juga dalam kesatuanÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H