Demokrasi, menurutnya, berakar pada kebebasan, dan prinsip dasarnya adalah kebebasan itu sendiri.Â
Dengan kata lain, setiap individu dalam masyarakat demokratis memiliki hak dan tanggung jawab untuk berpartisipasi dalam proses politik, baik sebagai pemilih maupun sebagai pengawas kekuasaan.Â
Pemikiran ini mengingatkan kita bahwa demokrasi sejati hanya akan terwujud jika setiap warga negara aktif mengambil peran dalam sistem pemerintahan.
Oligarki kekuasaan Penghambat Demokrasi
Aristoteles menjelaskan bahwa oligarki adalah manifestasi dari pemerintahan yang buruk. Oligarki cenderung bersifat elitis, eksklusif, beranggotakan kaum kaya, dan sering kali mengabaikan kebutuhan masyarakat.Â
Dalam sistem ini, kekuasaan terpusat pada segelintir orang yang menggunakan kekayaan mereka untuk memengaruhi kebijakan demi keuntungan pribadi atau kelompok.Â
Ancaman oligarki selalu mengintai demokrasi, terutama ketika kekuasaan terkonsentrasi pada segelintir elit politik atau dinasti.Â
Pilkada Serentak menjadi momen penting untuk melawan oligarki dengan memilih calon yang benar-benar mewakili aspirasi rakyat, bukan hanya kepentingan kelompok tertentu.Â
Mencoblos untuk memastikan Pemerintahan yang Bersih
Demokrasi sejati tidak hanya tentang pemilu, tetapi juga tentang pemerintahan yang transparan, bertanggung jawab, dan berpihak pada rakyat.
Masyarakat memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa demokrasi tidak kehilangan substansinya. Salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan memberikan suara berdasarkan penilaian yang matang.Â