Ibadah ini juga menjadi momen untuk merenung tentang kehidupan doa kita sendiri. Apakah doa sudah menjadi bagian utama dalam hidup kita, seperti yang terjadi pada Yakub?Â
Apakah kita sudah berjuang dalam doa untuk mengalami pertemuan yang lebih dalam dengan Tuhan?Â
Dalam dunia yang penuh dengan tekanan dan tantangan ini, doa adalah senjata yang ampuh untuk menghadapinya. Ketika kita berdoa, kita mengakui ketergantungan kita pada Tuhan dan mencari kehendak-Nya atas kehidupan kita.
Selain itu, puasa dan doa memberikan kesempatan bagi kita untuk mencari wajah Tuhan, mendekatkan diri kepada-Nya, dan menerima hikmat-Nya.Â
Di tengah krisis yang mungkin kita alami, baik itu krisis pribadi, keluarga, atau bangsa, doa dan puasa menjadi sarana untuk memperoleh kekuatan dan pengharapan dari Tuhan.Â
Seperti yang dikatakan dalam Yeremia 29:12, "Apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu."
Doa menjadi kunci utama untuk bertahan
Seperti bangsa Israel yang berada dalam pembuangan, kita diingatkan bahwa Tuhan memiliki rencana yang penuh harapan untuk hidup kita, dan kita dipanggil untuk terus mencari wajah-Nya dalam setiap keadaan.Â
Ibadah doa, puasa, dan perjamuan kudus ini menjadi momen yang menguatkan kita untuk terus berharap pada Tuhan dan mengalami pemulihan dalam hidup kita.
Tuhan memanggil kita untuk saling mendukung dalam perjalanan iman ini, dan melalui pelayanan para wanita yang penuh kasih ini, kita diajak untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan dan sesama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H