Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Doa dan Puasa Dikala Krisis: Perjumpaan dengan Sang Pencipta

12 November 2024   08:18 Diperbarui: 13 November 2024   09:01 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sesudah genap tujuh puluh tahun bagi Babel, aku akan memperhatikan kamu dan aku akan menepati janji-Ku untuk memulihkan keadaanmu." (Yeremia 29:10). 

Doa Memohon Pemulihan

Meskipun dalam situasi yang penuh penderitaan, Tuhan berjanji untuk mendatangkan pemulihan. 

Dalam konteks ini, doa menjadi sarana untuk mencari Tuhan dalam krisis, memohon pemulihan, dan mempercayakan kehidupan kepada-Nya.

Doa adalah jalan untuk mengalami pemulihan. Ketika seseorang berdoa dengan sungguh-sungguh, ia tidak hanya mencari jawaban untuk masalahnya, tetapi juga memperbaharui hubungan dengan Tuhan. 

Dalam doa, ada pengharapan yang timbul, seperti yang disampaikan dalam Yeremia 29:11. 

"Karena aku mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." 

Tuhan memiliki rencana yang baik untuk hidup kita, bahkan di tengah krisis sekalipun.

Penyerahan Diri Kepada Allah

Ibadah puasa juga memiliki tempat yang penting dalam kehidupan orang percaya. Puasa adalah bentuk penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan, di mana kita menahan diri dari hal-hal duniawi untuk lebih fokus pada Tuhan. 

Puasa bukanlah sebuah ritual kosong, tetapi sebuah langkah iman untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dalam doa dan pertobatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun