Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pembebasan dari Kuasa Roh Jahat: Menjadi Manusia Sejahtera

1 November 2024   07:51 Diperbarui: 1 November 2024   22:13 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penolakan atas Perubahan

Para penjaga babi, yang menyaksikan kejadian tersebut, berlari untuk melaporkannya kepada penduduk kota dan kampung di sekitarnya. 

Laporan ini memicu rasa penasaran masyarakat, yang kemudian berbondong-bondong datang untuk melihat apa yang telah terjadi di tepi danau bersama Yesus.

Sesampainya di tempat kejadian, orang-orang menemukan pria yang tadinya kerasukan setan sekarang sudah duduk di kaki Yesus, berpakaian, dan dalam keadaan waras. 

Pemandangan ini mengejutkan mereka, karena pria tersebut telah kembali menjadi manusia yang utuh, dan mereka pun menjadi takut. 

Kuasa Yesus yang mampu mengembalikan pria itu menjadi pribadi yang normal mengundang rasa hormat sekaligus ketakutan.

Namun, alih-alih bersyukur atau mendukung karya Yesus, penduduk Gerasa justru meminta-Nya untuk meninggalkan daerah mereka. 

Mungkin ketakutan mereka dipicu oleh hal-hal yang tidak mereka pahami atau kerugian ekonomi akibat kehilangan babi-babi itu. 

Respon mereka memperlihatkan bahwa tidak semua orang siap menerima perubahan besar yang dihadirkan oleh kehadiran Yesus.

Pria yang Dipulihkan Menjadi Saksi

Ketika Yesus bersiap untuk pergi, pria yang telah dibebaskan dari roh-roh jahat itu meminta agar ia diizinkan mengikuti Yesus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun