Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Penyebab Kemarahan dan Cara Mengelolanya

23 Oktober 2024   17:50 Diperbarui: 23 Oktober 2024   18:41 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perilaku Agresi

Lingkungan sosial di mana seseorang tumbuh juga dapat berkontribusi pada perilaku agresi. Jika seseorang dibesarkan di lingkungan yang penuh dengan kekerasan atau konflik, mereka cenderung meniru pola perilaku tersebut. 

Psikolog Albert Bandura melalui teori pembelajaran sosialnya menunjukkan bahwa perilaku dipelajari melalui observasi dan imitasi. 

Ini menunjukkan bahwa pendidikan dan pembentukan karakter sejak dini sangat penting untuk membentuk sikap positif dan mengurangi kecenderungan terhadap agresi.

Tidak Terampil 

Kurangnya keterampilan emosional juga menjadi faktor yang tidak boleh diabaikan. Banyak orang tidak diajarkan bagaimana mengelola emosi mereka dengan baik. 

Menurut psikolog Marshall Rosenberg, pengabaian terhadap pengembangan keterampilan komunikasi non-kekerasan dapat membuat individu merespons dengan agresi. 

Tanpa pengetahuan tentang cara mengekspresikan kemarahan dengan cara yang konstruktif, seseorang mungkin akan merespons dengan agresi. 

Tidak Paham Situasi

Selain itu, persepsi yang salah terhadap situasi juga dapat memicu kemarahan. Seringkali, seseorang mungkin merasa diserang atau dipermalukan, bahkan ketika itu bukan niat orang lain. 

Psikolog John Gottman, yang telah melakukan banyak penelitian tentang hubungan, berpendapat bahwa kemampuan untuk melihat situasi dari sudut pandang orang lain adalah kunci dalam mengurangi reaksi kemarahan yang tidak perlu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun