Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Tantangan Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan di Era Pemerintahan Prabowo Subianto

22 Oktober 2024   16:57 Diperbarui: 22 Oktober 2024   19:05 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam menghadapi tantangan global ketahanan pangan, penting bagi Indonesia untuk memastikan bahwa semua warganya, terutama yang paling rentan, memiliki akses terhadap pangan yang cukup dan berkualitas. 

Berbagai faktor, termasuk perubahan iklim, konflik, dan gangguan rantai pasokan, telah memperburuk situasi ini. 

Sebab itu, strategi yang komprehensif dan inklusif diperlukan untuk mencapai ketahanan pangan nasional.

Impor Pangan

Ketergantungan Indonesia pada impor pangan menjadi salah satu tantangan utama. 

Dengan populasi yang besar dan ketergantungan tinggi pada pangan impor, Indonesia menghadapi risiko signifikan dalam menjaga ketahanan pangan. 

Pada tahun 2023, Indonesia mengimpor beras sebanyak 3,06 juta ton (US$1,79 miliar), gula 5,07 juta ton (US$2,88 miliar), bawang putih 0,57 juta ton (US$0,66 miliar), daging lembu 0,24 juta ton (US$0,86 miliar), dan jagung 1,35 juta ton (US$0,42 miliar). 

Hal ini menunjukkan bahwa ketergantungan pada impor pangan masih menjadi tantangan yang harus diatasi.

Dalam pidato pelantikannya, Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya swasembada pangan sebagai prioritas utama pemerintahannya. 

Menurut beliau, Indonesia harus segera memastikan kemandirian dalam hal pangan dan tidak boleh bergantung pada impor, terutama dalam situasi krisis. 

Ketidakpastian Global

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun