Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mengelola Kemarahan Secara Konstruktif

13 Oktober 2024   19:45 Diperbarui: 13 Oktober 2024   19:52 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kemarahan/ https://www.promises.com

Selanjutnya, Paulus menekankan, "janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu." 

Peringatan ini menggambarkan pentingnya menyelesaikan konflik dan tidak membiarkan kemarahan membara terlalu lama. Menyimpan kemarahan hanya akan mengakibatkan kepahitan yang lebih dalam.

Kesempatan bagi Iblis

Paulus mengingatkan, "janganlah beri kesempatan kepada Iblis." Ketika kita membiarkan kemarahan kita berlarut-larut, kita membuka pintu bagi pengaruh negatif dalam hidup kita.

Iblis dapat menggunakan kemarahan yang tidak dikelola untuk mengganggu hubungan kita dengan Tuhan dan sesama.

Relevansi untuk Kehidupan Sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada situasi yang memicu kemarahan, baik di tempat kerja, keluarga, maupun komunitas. 

Efesus 4:26-27 memberikan prinsip yang jelas: kita harus belajar untuk merespons kemarahan dengan bijak.

Teknik Mengelola Kemarahan

Ada berbagai teknik yang dapat digunakan untuk mengelola kemarahan, seperti berhenti sejenak sebelum bereaksi, berbicara dengan seseorang yang dapat dipercaya,. 

Berikutnya mencari cara untuk mengekspresikan kemarahan secara konstruktif. Ini semua membantu kita untuk tidak jatuh ke dalam dosa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun