Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik Dinasti dan Pertaruhan Masa Depan Demokrasi

14 September 2024   17:39 Diperbarui: 15 September 2024   00:10 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini membuka pintu bagi praktik korupsi, karena pengawasan terhadap pejabat menjadi lebih lemah ketika kekuasaan terpusat pada keluarga yang sama. 

Nepotisme juga memperburuk kualitas administrasi negara dan mengurangi efektivitas lembaga-lembaga pemerintahan dalam menjalankan fungsinya.

Menghambat Regenerasi Kepemimpinan

Regenerasi kepemimpinan adalah salah satu aspek penting dari demokrasi, yang memungkinkan munculnya pemimpin-pemimpin baru dengan ide-ide segar dan inovatif. 

Politik dinasti ditengarai dapat menghambat proses regenerasi ini karena hanya memberi ruang kepada anggota keluarga yang sama untuk naik ke tampuk kekuasaan. 

Memperkuat Status Quo

Politik ini sering kali memperkuat status quo, di mana perubahan struktural yang diperlukan untuk memperbaiki masalah-masalah seperti ketimpangan sosial, ekonomi, dan akses ke pelayanan publik tidak diutamakan. 

Kebijakan yang diambil lebih sering berorientasi pada mempertahankan kekuasaan dan kepentingan keluarga daripada kesejahteraan rakyat.

Penutup

Ketika politik dinasti terus mendominasi, masyarakat sering kali merasa apatis terhadap proses politik. 

Pemilih merasa suara mereka tidak akan mempengaruhi hasil pemilihan karena kekuatan keluarga penguasa terlalu besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun