Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Persoalan Tata Ruang Tanah Pemakaman di Pedesaan Gunungkidul

17 Agustus 2024   14:22 Diperbarui: 17 Agustus 2024   19:52 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus di Padukuhan Jati ini menjadi peringatan betapa pentingnya penataan wilayah yang memadai, dengan mempertimbangkan aspek-aspek ekologis dan sosial. 

Para pemangku kepentingan di desa perlu lebih serius dalam memikirkan pengelolaan tata ruang lahan pemakanan. 

Hal ini termasuk memastikan lahan pemakaman yang cukup dan teratur, demi menjaga kualitas lingkungan padukuhan pada masa kini dan masa mendatang.

Dengan adanya lahan pemakaman baru, diharapkan masalah serupa dapat dihindari di masa depan. Pengembangan desa yang berkelanjutan harus mempertimbangkan kebutuhan penduduk sekaligus menjaga lingkungan yang sehat dan tertata. 

Dusun Jati kini memiliki peluang untuk merencanakan tata letak yang lebih baik dan mengelola pemakaman secara lebih efisien.

Tata kelola pemakaman yang baik tidak hanya mengatasi masalah lahan, tetapi juga memastikan kualitas hidup masyarakat tetap terjaga
. 

Pengalaman padukuhan Jati dapat menjadi pelajaran berharga bagi wilayah lain yang menghadapi permasalahan serupa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun