Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

'Kang Sayur' Terus Berkeliling Demi Memenuhi Kebutuhan Ekonomi Keluarga

13 Agustus 2024   22:23 Diperbarui: 14 Agustus 2024   16:39 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tukang Sayur di Ngawen Salatiga/ dok.pri

Momen ini adalah kesempatan untuk mengisi energi sebelum melanjutkan perjalanan. Sarapan pagi ini memberikan semangat baru untuk menjalani sisa hari.

Sambil menikmati sarapan, waktu masih menunjukkan jam setengah enam pagi. Ini adalah waktu yang cukup awal, namun bagi pedagang sayur, setiap menit sangat berharga.

Mereka memanfaatkan waktu dengan bijaksana untuk memastikan semua persiapan selesai sebelum mulai berkeliling menjual barang dagangannya.

Dia kemudian melanjutkan perjalanan menuju kampung di pinggiran kota Salatiga. Di sana, ia mulai menjajakan dagangannya dengan berkeliling.

Ketika berhenti di salah satu titik, Kang Sulis membunyikan klakson motornya keras-keras. Lalu tampak sekelompok ibu-ibu mengerumuninya. Mereka sudah berlangganan sayur Kang Sulis setiap harinya.  

Saat waktu menjelang siang dan dagangan telah habis, kang sayur pulang dengan wajah sumringah. Kembali ke rumah, ia merasa puas karena istri dan anak-anaknya juga merasakan manfaat dari hasil usahanya.

Penghasilan hari itu memberikan kepastian bahwa mereka bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Rutinitas ini mencerminkan pilihan yang diambil demi mencukupi ekonomi keluarga. 

Tidak ada yang mudah dalam hidup ini; semua harus segera memilih demi bersaing dengan waktu dan tantangan yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun