Dalam menghadapi kebijakan seperti PP Nomor 28 Tahun 2024, para pemimpin Kristiani perlu mempertimbangkan prinsip-prinsip Alkitabiah sambil secara berkala memberikan pengajaran dan pendidikan seksualitas di gereja.
Selain itu, gereja perlu menyediakan program dukungan yang komprehensif. Sebagai contoh, gereja dapat membantu remaja dan individu lainnya dalam mengatasi dampak negatif dari perilaku seksual yang tidak diinginkan. Misalnya, gereja dapat menyediakan pastoral konseling yang baik di kalangan jemaat, khususnya remaja.
Melalui pendekatan yang bijaksana dan penuh kasih, gereja dapat membantu menciptakan lingkungan yang sehat dan mendukung remaja dan seluruh jemaat untuk menjaga kekudusan hidup dan pernikahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H