Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kasih Allah Sebagai Sumber Sukacita Abadi

8 Agustus 2024   17:22 Diperbarui: 9 Agustus 2024   17:16 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Orang Berdoa (sumber: https://www.vecteezy.com)

Men menggambarkan kedekatan dan konsistensi dalam hubungan dengan Tuhan, yang berarti mereka harus secara aktif memelihara hubungan spiritual yang intim dan berkelanjutan.

Ini melibatkan tidak hanya studi doktrin dan teologi secara mendalam, tetapi juga penerapan ajaran-ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan pelayanan mereka.

Contoh:

Dalam Matius 14:23, Yesus menunjukkan teladan penting tentang kehidupan spiritual dengan berdoa di bukit setelah menyuruh murid-murid-Nya berangkat dan mengirim orang banyak pulang.

Ayat ini menggambarkan betapa Yesus mencari kesendirian di tempat yang tenang untuk berkomunikasi dengan Bapa-Nya, meskipun Ia sibuk dengan pelayanan dan pekerjaan.

Ini menekankan pentingnya menjadwalkan waktu khusus untuk berdoa dan bersekutu dengan Tuhan, serta menunjukkan bahwa bahkan dalam kesibukan, kedekatan dengan Tuhan harus tetap menjadi prioritas utama dalam kehidupan seorang pengikut Kristus.

 Terjemahan baru Yohanes 15:10 dalam Alkitab sering berbunyi seperti berikut:

Versi Terjemahan Baru (TB): "Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal dalam kasih-Ku, sama seperti Aku telah menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal dalam kasih-Nya."

Kata yang diterjemahkan sebagai "menuruti" memiliki makna utama seperti memelihara atau menjaga sesuatu dengan penuh perhatian, serta mengamati atau mengikuti perintah atau hukum dengan setia. Dalam konteks perintah ilahi, kata ini mengindikasikan pelaksanaan yang konsisten dan hati-hati terhadap instruksi yang diberikan.

Dalam Yohanes 15:10, penggunaan kata ini menunjukkan pentingnya tidak hanya mendengar, tetapi juga melaksanakan perintah Yesus dengan penuh komitmen. 

Ini berarti bahwa ketaatan terhadap perintah-Nya adalah kunci untuk tetap berada dalam kasih-Nya, sama seperti Yesus sendiri mengikuti perintah Bapa-Nya. Dengan kata lain, kata ini menggambarkan tindakan yang melibatkan perhatian dan kesetiaan dalam menjalani ajaran dan perintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun