Di lingkungan keluarga atau pergaulan, ancaman verbal dari orang tua atau anggota keluarga dapat menjadi bentuk kekerasan yang sangat merusak.Â
Ancaman ini sering kali melibatkan perkataan yang menakutkan atau intimidasi, seperti ancaman akan melakukan kekerasan fisik, memutuskan hubungan, atau menghancurkan masa depan seseorang. Misalnya, orang tua mungkin mengancam akan mengusir anak mereka dari rumah atau tidak mendukung mereka jika mereka tidak memenuhi harapan tertentu.Â
Ancaman semacam ini dapat menciptakan lingkungan yang penuh ketakutan dan stres, yang berdampak negatif pada kesehatan mental dan emosional individu.
Dampak dari ancaman verbal ini dapat sangat berat, menyebabkan kecemasan, ketidakpastian, dan gangguan pada perkembangan psikologis seseorang.Â
Ancaman dari orang tua atau keluarga sering kali membuat individu merasa tertekan dan tidak berdaya, yang dapat mempengaruhi hubungan mereka dengan orang lain serta kepercayaan diri mereka.Â
Cemoohan atau Ejekan
Cemoohan atau ejekan adalah bentuk kekerasan verbal yang melibatkan menertawakan atau merendahkan seseorang dengan cara yang menyakitkan.Â
Dalam banyak kasus, ini bisa berupa komentar yang mengejek, mempermalukan, atau membuat seseorang merasa tidak berharga. Cemoohan ini sering kali ditujukan untuk memalukan individu di depan orang lain atau merendahkan mereka secara publik, yang bisa sangat merusak harga diri dan kesejahteraan emosional korban.
Di keluarga dan dalam budaya Indonesia, kebiasaan cemoohan dan ejekan sering terjadi, terutama ketika seorang anak melakukan kesalahan atau tidak memenuhi harapan.Â
Misalnya, anak-anak mungkin sering menjadi sasaran ejekan dari anggota keluarga atau teman-teman mereka jika mereka melakukan kesalahan, yang mengakibatkan rasa malu dan penurunan kepercayaan diri.Â
Kritik yang Merendahkan