Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Akademisi

Berminat Dalam Bidang Sosial, Iptek, dan Pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pentingnya Affection Intelligence di Era AI

22 Juli 2024   12:12 Diperbarui: 1 Agustus 2024   09:27 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan demikian, konsep Affection intelligence dalam konteks Kristen tidak hanya mengacu pada kecerdasan emosional, tetapi juga pada kecerdasan spiritual yang didasarkan pada cinta dan kasih, sebagaimana Tuhan tunjukkan kepada umatNya.

Dalam era perkembangan cepat kecerdasan buatan (AI), penting bagi kita untuk membuat pilihan yang cerdas. Kini kesempatan kita untuk memengaruhi bagaimana AI akan membentuk masa depan kita.

Ini bukan hanya tentang menerima perubahan teknologi secara pasif, tetapi aktif terlibat dalam transformasi ini dengan kesadaran penuh, diseraati  pengetahuan yang mendalam.

Terlibat dalam penggunaan AI artinya bahwa kita memahami tidak hanya tentang cara kerjanya, tetapi juga mempertimbangkan implikasi etis, sosial, dan ekonominya. 

Dengan membuat keputusan yang bijak dan kita berpartisipasi aktif dalam diskusi publik mengenai regulasi dan kebijakan AI. Sehingga kita dapat membentuk arah yang menguntungkan bagi masyarakat secara luas, serta memastikan teknologi ini memberikan manfaat bagi semua orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun