Dengan demikian, konsep Affection intelligence dalam konteks Kristen tidak hanya mengacu pada kecerdasan emosional, tetapi juga pada kecerdasan spiritual yang didasarkan pada cinta dan kasih, sebagaimana Tuhan tunjukkan kepada umatNya.
Dalam era perkembangan cepat kecerdasan buatan (AI), penting bagi kita untuk membuat pilihan yang cerdas. Kini kesempatan kita untuk memengaruhi bagaimana AI akan membentuk masa depan kita.
Ini bukan hanya tentang menerima perubahan teknologi secara pasif, tetapi aktif terlibat dalam transformasi ini dengan kesadaran penuh, diseraati  pengetahuan yang mendalam.
Terlibat dalam penggunaan AI artinya bahwa kita memahami tidak hanya tentang cara kerjanya, tetapi juga mempertimbangkan implikasi etis, sosial, dan ekonominya.Â
Dengan membuat keputusan yang bijak dan kita berpartisipasi aktif dalam diskusi publik mengenai regulasi dan kebijakan AI. Sehingga kita dapat membentuk arah yang menguntungkan bagi masyarakat secara luas, serta memastikan teknologi ini memberikan manfaat bagi semua orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H