"Ih, masih pusing ngikutin kuliah. Masak sih harus mikir pacar melulu!"
"Emang tidak boleh? Ayu kan sudah dewasa. Aku aja semester dua sudah punya yang baru."
"Lelaki emang gitu. Tidak cukup satu."
"Maksudku Ayu yang baru pertama singgah di hatiku." Jawab Agung sambil melepas senyumnya.
"Ah, gombal. Nggak mungkinlah perempuan percaya. Sekelas Agung, anak kampus dan pinter nggak punya. Pasti jadi rebutan."
Tidak terasa mereka sudah ada di depan kampus. Mereka harus berpisah untuk menuju ruangan masing-masing. Kampus yang terkenal dengan istilah kampus seribu jendela, memiliki model bangunan lama. Mungkin itu perkantoran jaman Belanda.
"Makasi ya Kak Agung. Lain kali kita bicara lagi." Kata Ayu sambil melepas pegangan tangan Agung. Ia juga merasakan getaran menjalar dari genggaman jemari Agung. Agung mengeratkan pegangan jemarinya, sambil melepas senyum.Tapi Agung harus rela melepas harapan cintanya pada Ayu yang baru bersemi.
"Akankah Aku bisa memiliki Ayu?" Kata hati Agung yang menatap gadis pujaannya menjauh dan hilang dalam pandangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H