Mohon tunggu...
Nyoman Sarjana
Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hujan Bulan Juni

24 Juni 2024   07:26 Diperbarui: 24 Juni 2024   07:31 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hujan dibulan Juni terasa rewel. Beberapa kali Agung menggunakan payung pemberian ibunya ketika berangkat ketempat kos.

"Agung, aku ikut. Payungku kelupaan kemarin di kampus."
Suara renyah dari rumah nomer 9 jalan Mawar itu membuat hatinya berdegup. "Pertanda apa ini?" Pikir Agung.

"Ayu berani? Lagian payung ini kecil. Nggak cukup berdua." Sergah Agung menyembunyikan kegirangan dalam hati.

"Pokoknya Ayu ikut. Takut nggak kuliah. Dosen hari ini kiler banget. Ndak kuliah dua kali ancamannya nggak lulus." Jawab Ayu sambil berlari menuju tempat Agung berdiri.

Mereka kemudian melangkah di deras hujan. Jarak kampus bawah kurang lebih dua ratus meter. Tak ada pembicaraan serius dari Agung dan Ayu, kecuali cerita soal perkuliahan.

Namun hati Agung merasa tersiksa bila tak memastikan apakah cintanya pada Ayu harus tergantung? "Ah, Aku harus beranikan diri".

"Ayu, siapa lelaki yang menjemputmu waktu ini?"

"Kakak misan. Kebetulan dia dapat kuliah di kampus bawah. Namanya Putra. Dia jurusan matematika. Kalau tidak ada halangan, Agustus ini sudah ujian akhir. Dia ambil makalah. Katanya biar tidak ribet."

"Kirain?" Jawab Agung sambil menguatkan pegangan payuk. Rupanya hembusan angin cukup kencang.

"Kok terputus. Kirain siapa?"

"Kirain pacarnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun