Mohon tunggu...
Nyoman Sarjana
Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bagaimana Aku Menjawab Surat Tino?

7 April 2024   13:13 Diperbarui: 7 April 2024   13:26 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar pixabay gratis

"Eee, ndak Pak. Iseng aja tadi bermain dengan teman." Rani menuju tempat duduk. Ada beberapa siswa sedikit tersenyum ketika melihat Rani kaget.

Ulangan matematika berlangsung dengan tertib. Hanya Rani yang sering menundik Yeni. Maklum Yeni juga jago metematika. Rani mengambil kertas yang baru san diaodorkan kepada Yeni. Biasalah, Rani bertanya jawaban nomor 2 dan 5.

Waktu terus berlalu. Ulangan sudah selesai dan bel pulang sudah berbunyi.
Anak-anak berhamburan menuju halaman sekolah.
"Yen, ketemu ya yang ngambil buku novel Siti Nurbaya. Kalau Aku tahu akan Aku hajar."kata Rani sambil mengepalkan tangannya.
"Nggak usah kepikir Ran. Besok juga kembali. Kan biasa, paling buku novel dipinjam selama dua hari."
Yeni menjawab dan berusaha menyembunyikan bahwa yang meminjam Tino. Pasti akan jadi rame.

Sampai di rumah Yeni berpikir bagaimana cara menyembunyikan agar Rani tidak tahu bahwa yang meminjam buku novel itu Tino?  Yeni menduga pasti Tino tidak lama minjam novelnya. Dia kan jarang pinjam buku nobel. Yeni tahu kalau Tino nggak Doyan baca novel.

Hari senin, seperti biasa akan ada upacara bendera. Yeni pagi-pagi benar berangkat sekolah. Dia ingin mengembalikan buku-buku yang dipinjam hari jumat lalu.

Sesampai di sekolah, Yeni langsung masuk ke ruang perpustakaan. Alangkah terkejutnya Yeni. Ternyata Tino sudah duluan di ruang perpustakaan.

"Selamat pagi Yen. Aku nunggu Ibu Astuti. Beliau belum hadir. Boleh aku titip buku yang aku pinjam untuk dikembalikan? Aku dapat sebagai petugas upacara." Kata Tino.

Yeni berpikir, "Kok tumben-tumbennya Tino sepagi ini ngembalikin buku?"
"Yaa, deh Tino. Aku akan menyampaikan kepada Ibu."

Mereka kemudian saling pandang. Tentunya tatapan yang beda dari hari-hari biasa. Ada getar yang muncul di hati Yeni. Pastinya hal yang sama dialami Tino.

Yeni memegang buku. Ia terkejut. Buku novel Siti Nurmaya yang Ia mau pinjam, kok ada di tangan Tino?

Yeni lalu membuka buku tersebut. Hati Yeni tambah tak menentu. Ternyata ada selembar surat di dalamnya. Ada apa ini?
Yeni serba salah. Tapi ia cekatan mengambilnya. Tertulis "Untukmu Yeni."
Secepatnya Yeni mengambil, lalu memasukkan ke dalam tas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun