Si Putih merasa bahagia dan lega karena ada dewa penolong pengganti ibunya. Walau usia mereka tidak jauh berbeda. Mungkin bisa dikatakan sebagai adik kakak.
Beres bersih-bersih si Kuning memberikan makanan yang masih hangat. Tidak terasa mungkin karena lapar si Putih tidak banyak bicara dia makan dengan begitu lahapnya.
Beres makan si putih bilang, "Terima kasih yah Kak sudah baik sama aku memberi makan dan mengajak ke rumah Kakak!"
"Sama-sama Putih, saya seneng ada kamu di sini kebetulan saya sendiri di sini. Ibu dan bapakku juga telah pergi satu tahu yang lalu.
"Kamu mau kan di sini menemaniku?" tanya si Kuning.
"Mau sekali Kak tapi aku jadi merepotkan Kakak!" jawab si Putih kelihatan bahagia.
"Insyaallah tidak merepotka, justru kakak seneng sekali!" ucapnya.
"Baik Kak, kalau begitu saya seneng sekali!" Â jawab si Putih.
"Nah sekarang kamu jadi adik saya, boleh kan?"
"Boleh banget Kak, Kakak bagaikan malaikat baik sekali sama aku, terima kasih Kak!"
"Sama-sama, kita saudara yah tepatnya adik kakak walau ibu kita berbeda?" Â
"Iyah Kak terima kasih!"