SEEKING GENUINE RECONCILIATION
Melalui tuntutan yang di publikasikan oleh Kim Hak Sun, terbukalah sebuah era reformasi dari para wanita korban kekejaman Jepang, melalui tuntutan ini pula para wanita mulai memahami paham feminisme. Dengan adanya permohonan maaf secara terbuka oleh Pemerintah Jepang serta dengan adanya pembentukan Asian Women Foundation menjadi sebuah hasil yang baik bagi para korban Jugun Ianfu. Berbeda dengan beberapa negara korban jajahan Jepang yang memutuskan untuk berdamai dengan Pemerintah Jepang, konflik antara Jepang dan Korea Selatan masih berlanjut. Korea Selatan memutuskan untuk mengingat kekejaman Jepang dalam menghancurkan harkat dan martabat dari para wanita korban Jugun Ianfu di Korea Selatan. Bab ini di isi dengan pro dan kontra dari berbagai sudut pandangan terhadap konflik antara Jepang dan Korea Selatan, selain itu bab ini juga berisikan pandangan -- pandangan Negara lain terhadap kebijakan yang ada di Negara Jepang baik di masa peperangan hingga ke masa setelah peperangan.
Buku The Comfort Women : Historical, Political, Legal and Moral Perspectives, secara garis besar menunjukkan perjuangan para wanita korban kekejaman Jepang di masa perang, dimana perjuangan ini melahirkan pemahaman tentang pentingnya hak asasi dari seorang wanita dan peristiwa tersebut juga menjadi cikal bakal menjamurnya paham feminisme, buku ini menjelaskan tentang upaya -- upaya yang dilakukan oleh para korban dalam menuntut hak nya, dan juga upaya -- upaya dari para feminis dalam mewujudkan hak asasi dari para wanita korban kekejaman seksual saat perang dan setelah perang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H