Mohon tunggu...
Nydia Susanto
Nydia Susanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Travel blogger

Travel blogger, mengulas berbagai tempat wisata, restoran, penginapan dalam dan luar negeri yang saya kunjungi

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Legendaris, Sehat Alami dan Terjangkau, Inilah 4 Tempat Wisata Kuliner Legendaris di Cikini-Gondangdia, Jakarta Pusat

3 Agustus 2024   03:25 Diperbarui: 3 Agustus 2024   03:33 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Toko Kopi Luwak

Jangan terkecoh dengan nama Kopi Luwak pada toko ini karena tidak menjual kopi luwak sama sekali. Beroperasi sejak tahun 1930, toko kopi ini dulunya bernama Toko Cap Burung Kenari. Pak Lunardi Valanchie atau Xu Yilun mengatakan bahwa nama tersebut disematkan pada toko rintisan ayahnya karena dulunya ia memelihara burung kenari.

Sejak tahun 1970-an, pria yang akrab dipanggil Pak Yilun ini meneruskan usaha ayahnya, yang menjadikannya generasi ke-2 dalam keluarga. Kopi Luwak pun dijadikan nama toko menggantikan Kenari, yang dinilai lebih menjual karena popularitasnya saat itu ketika tokonya buka kembali tahun 2014 setelah kebakaran hebat.

interior Toko Kopi Luwak yang sederhana. Dok pribadi
interior Toko Kopi Luwak yang sederhana. Dok pribadi

Ia sempat merasakan kejayaan bisnisnya hingga merk-merk kopi lain bermunculan, termasuk kopi instant, yang menenggelamkan namanya. Namun, ia mengaku tetap dengan sabar berjualan di usia senja untuk menyambung hidup dengan profit sekitar Rp. 100.000-an per hari untuk makan.

Menggaji pegawai dinilainya menggerus keuntungannya yang tidak banyak. Maka ia bekerja seorang diri dan tak mampu melayani penjualan online atau mendistribusikan produknya ke toko atau restoran lain.

mesin giling berusia 50 tahunan. dok pribadi
mesin giling berusia 50 tahunan. dok pribadi

Kopi andalannya adalah kopi robusta dari Lampung, yang dibanderol mulai dari Rp. 120.000 per kilo. Kami mendapatkan sample kopi robusta hasil gilingan Pak Yilun yang aromanya begitu wangi hingga menembus kemasan kertas coklat dan plastiknya.

Mesin giling kopi milik Pak Yilun pun tergolong ikonik yang sudah dipakainya sejak tahun 1970-an dengan suara mesin diesel yang menggelegar meramaikan seluruh ruangan.

Selain itu, toko kopi ini juga menawarkan kopi arabika dan kopi jagung, alias oplosan kopi biasa dan jagung yang disangrai hingga hangus sebagai alternatif ngopi murah.

ramah melayani pelanggan. dok pribadi
ramah melayani pelanggan. dok pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun