Seusai pernikahan, saya dan suami membawa pulang banyak kado mulai dari berukuran kecil hingga berukuran besar, dari yang mainstream sampai yang anti-mainstream.
Ketika kami membuka satu per satu kado tersebut, rasanya adalah bahagia apalagi disertai dengan kartu ucapan yang berisi doa.
Kado yang diberikan oleh tamu akan selalu dikenang oleh pengantin karena pengantin akan selalu merasa berterima kasih telah hadir dan memberikan doa kepada mempelai.Â
Namun faktanya, dari semua kado yang diberikan oleh undangan hanya beberapa yang benar-benar digunakan langsung oleh pengantin. Sisanya dibiarkan menumpuk dan digunakan sewaktu-waktu (tidak tahu kapan akan digunakan).
Hal ini tentu saja membuat hadiah yang diberikan para undangan mubazir, kurang bermanfaat.
Bukannya tidak menghargai pemberian tetapi hal itu tidak mungkin dipaksakan untuk dimanfaatkan.
Berikut beberapa alasan kenapa kado tersebut tidak terpakai:
1. Hadiah yang diberikan terlalu mainstream
Kado yang sering diberikan kepada pengantin baru biasanya berupa seprai, bedcover, peralatan masak, satu set gelas, blender, dan lain sebagainya.
Jenis-jenis tersebut terlalu sering terlintas di pikiran para undangan yang ingin memberikan hadiah.
Tentu saja karena berpikir ini yang diperlukan oleh pengantin baru dan juga simple, ngga ribet, serta mudah didapatkan.