Sialnya lagi, trotoar pula macet total. Pemicunya gara-gara ada yang berdemo. Barman kaget. Dilihatnya para pendemo-pendemo itu, lehernya aneh-aneh. Ada yang bengkok ke kanan, mengsol ke kiri, mencuat ke depan dan belakang, pun juga yang berbentuk zigzag. Samanya dengan Barman, mereka salah bantal.
      Rakyat tampaknya sudah tahu hal ini. Maka, diyakinkannya dalam hati, Barman bisa jadi pejabat negara. Dengan mengungkap tindakan kotor pejabat-pejabat negara yang sedang bersidang, barangkali Barman telah menyelamatkan negara. Telah menyelamatkan rakyat. Lalu, dengan segala hormat, Barman diangkat jadi pejabat negara. Dan diagung-agungkan, didewa-dewakan.
      Barman lari. Sampai di depan gedung pemerintahan, Barman tetap lari. Dia menyelinap di antara kerumunan demo yang semakin menggila itu. Barman kemudian naik tangga. Berusaha masuk ke dalam persidangan.
      Berkali-kali dia mencoba, polisi-polisi itu tidak mengizinkan Barman. Beberapa di antaranya memaki Barman, hingga memukul lehernya yang sudah retak-retak. Barman jatuh pingsan. Namun, tak lama kemudian dia sadar kembali, jatuh pingsan hanya akan membuatnya dibuang ke sungai dan disantap buaya. Barman pun beranjak, sedikit mengintip jendela persidangan, dan melihat di sana: banyak yang tidak hadir.
      Kursi-kursinya kosong. Sebagian besar dari mereka absen. Izin tidur siang.
      Leher Barman seketika berbisik, dia punya ide lain. Siasatnya, Barman bakal masuk ke salah satu kamar pejabat negara yang kebetulan sedang singgah dan menginap di apartemen yang sama. Barman putar balik. Dan layaknya perampok, Barman menerobos lewat atap. Atapnya bolong. Pejabat negara itu agaknya tengah mandi, berkemas-kemas buat istirahat. Sigap, dia memanfaatkan peluang tersebut.
      Lalu, Barman yang sudah pongah dan seolah-olah menjadi pejabat negara itu memilih tidur dengan bantal barunya. Ketika demo sedang gencar-gencarnya di luar, kemelut ada dimana-mana, Barman mengorok. Dia tidak peduli.***
Tentang cerpenis: Gagah Pranaja Sirat, penulis muda yang kini bersekolah di SMA Boash, ig: gahpraja
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI