Mohon tunggu...
Ilmiawan
Ilmiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lagi belajar nulis.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Merayakan Ulang Tahun Freddie Mercury dengan Mendengarkan Queen

5 September 2021   17:21 Diperbarui: 5 September 2021   18:16 1049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di lagu itu, ada penggalan si narator (entah kenapa) membunuh orang, dan perasaan bahagia (bergairah) muncul dari dalam dirinya. Ini persis seperti cerita dalam novelnya Albert Camus, "The Stranger". Buku itu adalah novel eksistensialis (tiap orang harus menciptakan makna di alam semesta). 

Hal ini berkaitan pada baris: nothing really matters to me (dia tak bergairah), dan di bagian pertama novel, karakter utama, Meursault, juga tidak sepenuhnya sadar akan kehidupan di sekitarnya. Dia bahkan tidak menangis di pemakaman ibunya, yang mana itu hal yang absurd. Kehidupannya benar-benar bagai sebuah garis lurus, tak ada sedih, bahagia. 

Sampai suatu ketika, Mersault membunuh seorang pria. Dan itu membuatnya benar-benar merasa hidup, dan dia dipenjara karena itu. Sama halnya dengan penggalan: mama, just killed a man. Put a gun against his head. Pulled my trigger now he's dead. Mama, life had just begun (ini bagian yang saya maksud).

Bagian opera dalam lagu ini seperti mengarah kepada novel itu juga, yang mencakup masa di mana Mersault telah penjara dan di pengadilan. Ada perdebatan hebat di sana, pada bagian sebelum mama mia let me go. Dan di akhir novel, Mersault dijatuhi hukuman mati. 

Dan lagi, dia kembali ke cara berpikirnya yang lama. He got nothing to lose, dan nothing's matter, sama juga dengan bagian penutup "Bohemian Rhapsody".

2. The Millionaire Waltz


Lagu ini adalah kumpulan kekonyolan yang luar biasa, dan jika kamu tidak dapat bersenang-senang mendengarkannya, maka saya khawatir ada sesuatu yang salah. Lagu ini didekasikan kepada manajer mereka, John Reid. 

Pada dasarnya, "Bohemian Rhapsody" yang dikemas lebih joyful, rumit, dan sangat memainkan emosional pendengarnya. Sesekali memaparkan kebahagiaan, namun dengan keajaiban virtuoso-nya Queen, sontak suasana berubah gloomy. 

Sejatinya lagu ini seperti sebuah kotak coklat, tak ada yang tahu apa yang bakal muncul selanjutnya. Lalu entah dari mana, rock datang menggebrak balada yang mellow dan tak lama sesudahnya ledakan rock meninggalkan telinga hanya dengan piano dan gitar Brian May yang binatang sekali di sini.

Saya sangat menikmati permainan bass Deacon di bagian pembuka, mencocokkan piano Freddie dengan sempurna. Suara bassnya tidak berdiri di latar di lagu ini, melainkan bagai ujung buldozzer, tepat di depan, Deacon berhasil membuat waltz yang ketinggalan zaman menjadi sesuatu lebih segar. 

Hal inilah yang tampaknya memberi mereka ruang untuk gebrakan nada yang terkesan spontan tapi indah. Kebanyakan Queen sering melakukan itu, "Doing All Right" juga seperti itu, tapi tidak ada yang semulus yang mereka lakukan dalam "The Millionaire Waltz".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun