Dalam konteks ini, pengunjung diharapkan dapat meminimalkan dampak negatif perjalanan, seperti polusi, kerusakan lingkungan dan budaya. Selain itu, bagaimana memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat, seperti mendukung industri lokal dan mengurangi kemiskinan.
Intinya adalah responsible travel lebih kepada tanggung jawab sosial dan etika dalam melakukan perjalanan wisata. Menghargai nilai-nilai lokal, menghormati adat dan budaya setempat, serta mematuhi peraturan dan kebijakan yang berlaku.
Lalu, apa saja bentuk perjalanan bertanggung jawab  yang bisa kita implementasikan dalam berwisata?
1. Save Our Earth
Meminimalisasikan penggunaan plastik untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan. Wisatawan diharapkan bisa membawa botol minuman dan kantong belanja yang dapat digunakan berulang kali.
2. Mengurangi Polusi Karbon
Memilih transportasi yang lebih ramah lingkungan. Jika memang harus menggunakan kendaraan pribadi, cek kelayakan kendaraan agar tidak menimbulkan polusi yang merugikan orang lain.
Di lautan pasir kawasan Gunung Bromo, sebaiknya tidak menggunakan sepeda. Selain berat mengayuh di atas jalan berpasir, pengendara juga bakalan terkena debu dari motor trail pengunjung lain. Di sana, wisatawan dapat memilih berkuda untuk berkeliling karena lebih ramah lingkungan dan dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.
Sayangnya banyak kuda-kuda di sana yang tidak dipasangi wadah untuk menampung kotoran, sehingga jika kuda-kuda tersebut buang kotoran, hal itu cukup mengganggu pengunjung.
3. Menjaga Kebersihan Lingkungan
Membuang sampah pada tempatnya merupakan salah satu bentuk perjalanan yang bertanggung jawab, termasuk tidak membuang puntung rokok sembarangan.