Untuk artikel, apalagi karya jurnalistik adalah karya tulis tidak memerlukan bahasa atau diksi yang sulit dipahami karena tujuan penulisan jurnalistik adalah memberi pesan atau kabar dengan cepat dan mudah dipahami oleh pembaca dalam hal ini adalah masyarakat luas.
Jadi, teman-teman enggak perlu repot-repot cari diksi Arkais atau Sanskerta pada tulisan hasil reportase atau berita agar tulisan menjadi indah. Buat apa indah kalau pesannya enggak sampai ke pembaca karena enggak semua paham beberapa arti kata-kata tersebut.
Beda halnya dengan sebuah karya fiksi yang kita perlu cari padanan dan diksi yang sifatnya puitik sampai ke metafora agar tulisan itu terbaca indah. Artikel itu, apalagi jika kita sudah kuasai konsepnya, insyaallah mudah menuangkannya ke dalam tulisan.
Menguasai konsep, tetapi minim kosakata juga membuat kita sulit menuangkannya ke dalam tulisan. Karena itu, untuk bisa menulis dengan cepat adalah meningkatkan kebiasaan baca untuk memperkaya kosakata.
So, jangan karena dikejar deadline, kita beralasan bisa mengutip tulisan orang lain tanpa mengatur kembali susunan kalimatnya. Yuk, jadi penulis yang kreatif! [am]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H