Misalnya, yang menulis artikel tentang 'Tips Menyetrika Tanpa Lelah' itu enggak cuma satu. Ada banyak. Nah, untuk menghindari kita mengutip karya orang lain, baik secara langsung atau tidak langsung (parafrasa), kita buat tulisan itu dengan ide pokok dan gagasan yang lahir dari isi pikiran sendiri. Sebagai penulis, kita juga harus punya gaya tulisan, dong!
Lalu, bagaimana melakukan parafrasa agar terhindar dari plagiarism?Â
Banyak baca untuk memperkaya kosakata
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, banyak baca adalah makanan para penulis. Menulis tanpa membaca, tulisan tersebut hanya bagus dari segi kuantitas, tetapi tidak dengan kualitas.
Baca dan pahami isinya
Jadi bukan sekadar membaca, melainkan pahami isinya agar kita bisa melakukan parafrasa dengan baik untuk menghindari plagiarism. Jangan lupa beri highlight untuk ide pokok yang penting disampaikan, kemudian catat sumbernya.
Kalau kata ulama Syaikh Muhammad bin Shalih bin Utsaimin, "Kami menghafal sedikit dan membaca banyak, maka kami mengambil manfa'at dari yang kami hafal lebih banyak daripada apa yang kami baca."
Artinya, memahami isi dari suatu tulisan itu lebih penting dari sekadar membaca karena manfaatnya pasti akan lebih banyak jika kita paham.
Tulis artikel tersebut dengan gaya bahasa sendiri
Jika sudah paham, lakukan parafrasa. Kalau perlu, pergi jauh dari artikel tersebut agar kita tidak tergoda untuk 'menyontek' isi tulisan. Dalam hal ini, kita ditantang untuk mencari padanan kata dan kejelian menyusun kalimat tanpa mengubah makna.
Jangan lupa untuk tetap menuliskan sumbernya di tulisan yang telah kita buat