Sejauh mata memandang beton dan bangunan memang mendominasi. Terdapat beberapa pohon yang berjuang untuk tetap tumbuh , ditanam untuk mengurangi efek panas memantul menusuk mata.
Sesekali angkot dan bus Trans Jakarta terlihat melewati para peserta dan membawa beberapa penumpang.Â
Hari ini hari libur, maka karyawan maupun pengunjung ke lokasi ini sedikit .
Kembali pada polemik nama. Ternyata kewenangan Gubernur DKI Jakarta merubah dan memberikan nama ini, memiliki banyak makna tersendiri.
Beberapa sumber media elektronik menyampaikan bahwa dalam konferensi pers, Anies Baswedan menyiratkan pergantian nama ini adalah untuk menggambarkan semangat masyarakat Jakarta untuk terus maju bersama membangun kota DKI Jakarta.  Kemudian agar dapat disebarkan ke masyarakat luas , diperkenalkanlah nama pulau reklamasi C, D dan G menjadi Kawasan Pantai Kita, Kawasan Pantai Maju, dan Kawasan Pantai Bersama.
Berarti sudah pas secara hukum dan telah legal , namanya adalah Pantai Maju. Dengan dasar hukum , Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 1744 Tahun 2018 tentang Penamaan Kawasan Pantai Kita, Kawasan Pantai Maju, Kawasan Pantai Bersama.
Jarang-jarang bisa melihatnya, karena untuk kesana harus melewati beberapa puing bangunan hingga proses pembangunan yang sedang berlangsung. Biasanya penuh debu dan menyesakan nafas.
Saat menuju ke ujung pantai. Terlihat beberapa pojok abstrak arsitektur telah selesai dibuat dengan seni yang menarik, tentunya untuk keperluan postingan pada sosial media.Â
Beberapa pekerja nampak sedang menggali dan menanam pohon-pohon tanggung yang diharapkan mampu tumbuh dan menyejukan pantai ini.Â