Saya ingat pagi itu saya berpikir, "Apakah mungkin film ini bisa menyaingi yang telah saya tonton dan saya baca".Â
Maklum saat itu, saya sedang fokus mereview beberapa film bergenre horor, sehingga pers rilis yang saya dapatkan, seolah mendapat sedikit ruang dalam pemikiran saya.
Hingga akhirnya, beberapa email mengenai JAFF datang bertubi-tubi, dan entah mengapa hari itu saya pun membuka instagram Ideosource yang memberi kabar mengenai jadwal pemutaran Film Keluarga Cemara di bioskop Empire XXI Yogyakarta.Â
"Wah, nampaknya menarik bila bisa menonton Keluarga cemara di JAFF," pikir saya.
Dari sinilah, seolah semesta membuka pintu, hingga ada rangkaian acara yang mempermudah saya untuk dapat hadir ke acara JAFF selama dua hari. Dan kebetulan tanggal dan harinya memungkinkan saya, terutama untuk dapat melihat pemutaran film Keluarga Cemara pada hari Sabtu.Â
 Hal ini benar- benar menyenangkan.
JAFF ke 13Â
Maklum, bagi bukan penggemar film, tentunya dengan banyak dan ragamnya festival film, amat susah membedakan antara satu festival dengan pemenang suatu festival lainnya.
Kemudian pertanyaan lain, yang sering muncul adalah mengapa banyak berulang kali terjadi festival film di Indonesia.
Kalau menurut saya, ini merupakan tanda akan berkembang pesatnya industri kreatif di Indonesia, dan hal ini merupakan hal yang baik karena memberi ruang kebebasan bagi orang untuk mewujudkan bakat kreatifnya, serta mendapatkan apresiasi yang sepantasnya.