Mohon tunggu...
Demianus Nahaklay
Demianus Nahaklay Mohon Tunggu... Dosen - Announcer

Menjadi penyiar di radio adalah tugas mulia yang memungkinkan untuk mengedukasi, membangun persahabatan dan memberi solusi atas masalah sosial di masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Kelangkaan BBM di Kabupaten Maluku Barat Daya: Ancaman Terbesar Bagi Mobilitas dan Ekonomi Masyarakat

28 Februari 2024   19:00 Diperbarui: 28 Februari 2024   19:44 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
  Suasana Antrian  BBM (Sumber gbr: Gerakan Membangun MBD, Al Sairmaly Lawiaru) 

Salah satu penyebab utama kelangkaan BBM di Kabupaten Maluku Barat Daya adalah infrastruktur yang terbatas. Dengan jaringan transportasi yang terbatas dan ketergantungan pada suplai dari luar daerah, sulit untuk memenuhi kebutuhan BBM penduduk secara konsisten. 

Faktor lainnya adalah kurangnya investasi dalam penyediaan infrastruktur yang memadai untuk penyimpanan dan distribusi BBM di daerah tersebut. 

Penghambat lain yang turut mempengaruhi  adalah factor cuaca yaitu angin kencang dan tinggi gelombang laut yang tidak bersahabat  di daerah bagian Maluku Barat Daya pada bulan-bulan seperti sekarang ini,sehingga sulit bagi kapal tank BBM sulit berlabuh dengan aman dan mendistribusi kebutuhan BBM.   

Dampak Sosial dan Ekonomi

Dampak kelangkaan BBM terasa luas di masyarakat. Transportasi umum menjadi terganggu, mengakibatkan peningkatan biaya perjalanan dan kesulitan aksesibilitas bagi masyarakat yang bergantung pada kendaraan pribadi atau angkutan umum.

 Sektor ekonomi juga terpukul, terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah yang bergantung pada transportasi untuk distribusi barang mereka. 

Selain itu, sektor pertanian dan perikanan, yang merupakan tulang punggung ekonomi lokal, juga terpengaruh karena sulitnya mengangkut hasil pertanian dan perikanan dari desa-desa terpencil ke pasar. 

Sungguh miris, terlihat Masyarakat yang mayoritas petani, harus berdempetan menaiki mobil pik up dibawah terik panas  matahari. Tujuannya adalah berburu rupiah dengan membawah hasil kebun menuju ke pasar tradisional Tiakur MBD. Tujuannya demi  kelangsungan ekonomi keluarga menjadi  motivasi mereka.

Sumber Gbr: Fb: Fero Knyarilay)
Sumber Gbr: Fb: Fero Knyarilay)

Masyarakat pulau Moa sejak turun temurun menggunakan transportasi tradisional adalah  tenaga kuda (naik kuda) dari satu desa-ke desa yang lain.

 Sebagai alat transportasi pengangkut bahan makanan saat musim panen. Dengan kemajuan alat transportasi modern sekarang, secara perlahan Masyarakat telah beralih ke transportasi mobil, sepeda motor karena dianggap lebih modern dan menghemat waktu  perjalanan dibandingkan dengan transportasi naik kuda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun