Kasmir (2019) memberikan penjelasan bahwa rasio profitabilitas adalah rasio dalam penialian seberapa mampu perusahaan memperoleh keuntungan atau laba. Pendapatan investasi dan keuntungan penjualan, yang ditunjukkan oleh rasio profitabilitas, menunjukkan seberapa efektif manajemen perusahaan. Oleh karena itu, rasio profitabilitas menunjukkan tingkat efisiensi perusahaan.
Hery (2018) juga menjelaskan bahwa rasio profitabilitas, juga dikenal sebagai rasio rentabilitas, adalah ukuran seberapa mampu suatu bisnis menghasilkan laba atau keuntungan dari aktivitas bisnis biasanya. Bagi kebanyakan perusahaan, tujuan operasionalnya adalah untuk menghasilkan profit yang maksmimal, baik itu  profit dalam jangka panjang maupun profit dalam jangka pendek. Ketika bisnis menghasilkan keuntungan atau laba, manajemen perusahaan berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dan imbal hasil perusahaan.
Menurut Hery (2018) Â terdapat 5 (lima) jenis rasio profitabilitas, yaitu:
- Hasil Pengembalian atas Aset (Return on Assets)
Return on Assets (ROA) adalah rasio yang menggambarkan jumlah kontribusi aset dalam laba bersih. Untuk menghitung banyaknya penjualan yang menghasilkan laba bersih atau dana yang tertanam dalam total aset dapat menggunakan ROA. Untuk menghitung ROA, rumus yang digunakan yaitu:
- Â Hasil Pengembalian atas Ekuitas (Return on Equity)
Sebuah rasio yang digunakan untuk menunjukkan tingkat laba bersih yang dihasilkan dari ekuitas yang dimiliki disebut  rasio Return on Equity. Jumlah ini dapat diperoleh dengan membagi ekuitas dengan laba bersih. Rumus berikut digunakan untuk menghitung ROE:
- Â Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin)
Gross Profit Margin adalah rasio yang dapat dihitung dengan membagi laba kotor dengan penjualan bersih untuk mengetahui presentase laba kotor atas penjualan bersih. Untuk menghitung GPM, rumus yang digunakan yaitu:
- Marjin Laba Operasional (Operating Profit Margin)
Operating Profit Margin (OPM) Â adalah rasio yang dihitung dengan membagikan laba operasional dengan penjualan bersih. Ini menunjukkan tingkat presentase laba operasional terhadap penjualan bersih. Untuk menghitung OPM rumus yang digunakan yaitu:
- Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Net Profit Margin (NPM) adalah rasio yang menunjukkan tingkat presentase laba bersih terhadap penjualan bersih. Metode untuk menghitung rasio ini adalah dengan pembagian terhadap  laba bersih dengan penjualan bersih. Untuk menghitung NPM, rumus yang digunakan yaitu:
d. Rasio Aktivitas
Menurut Fahmi (2020) rasio aktivitas menggambarkan kemampuan organisasi untuk memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya untuk membantu operasional sehari-hari organisasi.  Menurut Hery (2018) rasio aktivitas adalah rasio untuk mengetahui tingkat efektivitas dengan mana sumber daya yang dimiliki oleh organisasi digunakan. Rasio ini juga disebut rasio pemanfaatan aset, yang merupakan rasio untuk meninjau tingkat keefektifitasan dan intensitas aset perusahaan dalam  menghasilkan penjualan. Selain itu, seberapa besar perusahaan terlibat dalam kegiatan bisnis dapat dihitung dengan menggunakan rasio  ini.  Pada umumnya, rasio aktivitas dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain:
- Rasio Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover)
Fixed asset turnover menggambarkan kemampuan suatu perusahaan untuk memiliki aset tetap dengan tingkat perputaran yang efektif, yang dapat membantu bisnis menjalankan operasinya dan menghasilkan penjualan (Kasmir, 2019).
- Rasio Perputaran Total Aset  (Total Assets Turnover)